Stok daging Sapi
Wartabuana.com — Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Perumda Dharma Jaya memastikan ketersediaan stok daging di Jakarta dalam kondisi aman dan terkendali. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan milik Pemprov DKI Jakarta itu bahkan siap meningkatkan pasokan jika terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, mengatakan bahwa setiap menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), pihaknya selalu menyiapkan strategi khusus untuk menjaga pasokan protein hewani, mulai dari daging sapi, ayam, hingga ikan.
“Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam, dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru bahkan hingga Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” ujar Raditya, Jumat (12/12).
Permintaan Daging Diprediksi Naik 10–15 Persen
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Raditya memperkirakan kebutuhan daging saat Nataru di DKI Jakarta tidak jauh berbeda dari periode yang sama tahun lalu. Rata-rata konsumsi daging mencapai 6.000 ton per bulan, atau meningkat sekitar 10–15 persen dibandingkan hari biasa.
“Peningkatan kebutuhan sudah mulai terlihat. Namun masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman dan terkendali,” tegasnya.
Ia menambahkan, Dharma Jaya juga menyiapkan stok cadangan serta penguatan distribusi untuk mengantisipasi permintaan mendadak di sejumlah titik konsumsi.
Pemprov DKI Apresiasi Kesiapan Dharma Jaya
Di tempat terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menilai kinerja Perumda Dharma Jaya semakin positif. Menurutnya, perluasan jaringan kerja sama hingga wilayah Indonesia bagian timur menunjukkan kesiapan BUMD tersebut dalam menjaga stabilitas pangan Jakarta, terutama menjelang libur akhir tahun.
“Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi upaya Dharma Jaya dalam menjaga ketersediaan stok pangan, khususnya di tengah tantangan cuaca dan dinamika produksi nasional,” ujarnya.
Eli—sapaan akrab Suharini—menjelaskan bahwa pasokan daging Jakarta masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia. Karena itu, kerja sama business to business (B2B) serta skema kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk memastikan pasokan berkelanjutan.
Pemprov Imbau Warga Tak Panic Buying
Dengan kesiapan stok dan penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan protein hewani warga dapat terpenuhi dengan baik, sekaligus menjaga stabilitas harga pangan selama Nataru.
“Upaya ini penting untuk memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” kata Eli.
Ia menambahkan, kondisi pangan strategis di Jakarta saat ini relatif aman, meliputi beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, serta daging ayam dan sapi.
Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan panic buying, meskipun terjadi peningkatan konsumsi menjelang Nataru.
“Stok pangan Jakarta aman. Lonjakan kebutuhan saat Nataru itu wajar dan sudah diantisipasi,” tandasnya.













