Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau lokasi kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Wartabuana.com.– Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung lokasi kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (16/12), untuk memastikan penanganan pascakebakaran berjalan cepat dan aktivitas perdagangan tetap terjaga. Langkah ini dinilai krusial mengingat peran strategis Pasar Induk Kramat Jati sebagai sentra distribusi buah utama, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Gubernur Pramono mengungkapkan, kebakaran yang terjadi pada Senin (15/12) berdampak pada 350 kios yang ditempati sekitar 121 pedagang, dengan luas area terdampak mencapai 6.196 meter persegi. Berdasarkan perhitungan awal, kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp10 miliar.
“Penanganan ini saya minta dilakukan cepat. Maksimal lima hari harus selesai agar tidak mengganggu suplai dan pengadaan komoditas, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru. Saya yakin semuanya bisa tertangani dengan baik,” ujar Pramono di lokasi peninjauan.
Renovasi lewat mekanisme asuransi

Pramono menegaskan, bangunan pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya telah diasuransikan. Dengan demikian, proses renovasi kios yang terbakar akan ditangani melalui mekanisme perusahaan asuransi sehingga pengerjaannya dapat dilakukan secara cepat, terukur, dan akuntabel.
“Seperti yang disampaikan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, kawasan ini sudah diasuransikan. Renovasi selanjutnya akan ditangani melalui mekanisme asuransi,” jelasnya.
Pedagang direlokasi sementara

Untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi para pedagang terdampak. Lokasi tersebut berjarak sekitar 100 meter dari area kebakaran, sehingga aktivitas jual beli tetap dapat berlangsung selama proses renovasi.
Selain itu, Pramono menekankan pentingnya penguatan aspek keselamatan bangunan ke depan. Ia meminta agar renovasi dilakukan dengan perhatian khusus pada pencegahan korsleting listrik, yang diduga menjadi penyebab kebakaran.
“Dalam renovasi nanti, saya minta aspek pencegahan korsleting listrik diperbaiki dengan lebih baik. Untuk hidran kebakaran, juga akan dilakukan penambahan karena memang dibutuhkan di kawasan ini,” tegasnya.
Bantuan modal dan akses kredit

Gubernur Pramono juga menyoroti peran strategis Pasar Induk Kramat Jati sebagai pusat distribusi buah di Jakarta, dengan perputaran transaksi yang disebut bisa mencapai Rp100 juta per hari. Untuk mendukung pemulihan usaha pedagang, Pemprov DKI menggandeng Bank Jakarta guna memberikan kemudahan akses pembiayaan.
Sebagai bentuk kepedulian selama masa renovasi, Pemprov DKI menyalurkan bantuan tunai Rp5 juta kepada masing-masing dari 121 pedagang terdampak. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu keberlangsungan usaha hingga pasar kembali beroperasi normal.
“Para pedagang meminta kemudahan kredit, bahkan ada yang mengajukan hingga Rp500 juta. Saya yakin Bank Jakarta akan memenuhi karena ini pedagang dengan omzet yang jelas dan klien yang loyal,” pungkas Pramono..













