MANILA, Filipina pada Kamis (6/1) melaporkan tingkat kepositifan tertinggi untuk tes COVID-19 sebesar 36,9 persen, dan mencatat 17.220 infeksi baru COVID-19, menambah jumlah kasus terkonfirmasi di negara Asia Tenggara itu menjadi 2.888.917.
Departemen Kesehatan Filipina (Department of Health/DOH) mengatakan saat ini terdapat 43 kasus terkonfirmasi varian Omicron di Filipina setelah mendeteksi tambahan 29 kasus. Dari 43 kasus tersebut, 21 di antaranya merupakan kasus impor dan 22 kasus penularan lokal.
DOH mengatakan tambahan 81 orang meninggal akibat komplikasi COVID-19, menambah jumlah kematian di negara itu menjadi 51.743. DOH mengatakan tingkat kematian di Filipina menurun sejak tersedianya vaksin.
Merebaknya varian Omicron dan Delta yang sangat menular mendorong penyebaran infeksi yang cepat, sehingga kembali menempatkan negara itu ke klasifikasi COVID-19 “berisiko tinggi”. Tingkat rawat inap juga meningkat di seluruh Filipina dan kawasan Metro Manila.
Guna mengekang penyebaran virus, pemerintah Filipina melarang pertemuan massal dan mendesak warga yang belum divaksinasi di Metro Manila dan daerah-daerah dekat ibu kota untuk tetap berada di rumah.
Negara itu berjuang melawan tiga gelombang infeksi sejak pandemi mulai merebak. DOH melaporkan jumlah kasus tertinggi pada 11 September 2021, dengan 26.303 kasus.
Filipina, yang memiliki populasi sekitar 110 juta jiwa, sejauh ini melakukan pengujian COVID-19 terhadap hampir 24 juta orang sejak merebaknya wabah tersebut.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service