Mbah WP
Mbah WP
RAGAM

Pelantikan Pengurus SGI dan Konser “Gamelan Adi Kaloka”, Upaya Merawat Warisan Nusantara di Era Modern

×

Pelantikan Pengurus SGI dan Konser “Gamelan Adi Kaloka”, Upaya Merawat Warisan Nusantara di Era Modern

Share this article

Pelantikan Pengurus Sekretariat Gamelan Indonesia (SGI) periode 2025–2030

Wartabuana.com — Gamelan kembali bergema sebagai simbol persatuan dan kekayaan budaya Nusantara. Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap pelantikan Pengurus Sekretariat Gamelan Indonesia (SGI) periode 2025–2030, yang dirangkaikan dengan konser budaya kolaboratif bertajuk “Gamelan Adi Kaloka: Merayakan Keragaman Nusantara”, di Pendapa Ageng GPH Djoyokusomo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin malam (15/12/2025).

Pelantikan pengurus SGI dilakukan langsung oleh Rektor ISI Surakarta, Dr. Bondet Wrahatnala, S.Sos., M.Sn, menandai babak baru penguatan ekosistem gamelan Indonesia di tingkat nasional maupun global.

Dalam sambutannya, Bondet menyampaikan kebanggaannya atas ditetapkannya ISI Surakarta sebagai rumah bagi SGI. Menurutnya, keberadaan SGI bukan sekadar simbol kelembagaan, tetapi menjadi mesin penggerak formal dalam menjaga gamelan sebagai seni yang hidup.

Penetapan Surakarta sebagai lokasi SGI adalah simbol kepercayaan sekaligus tanggung jawab. ISI Surakarta sejak lama menjadi pusat pelestarian dan penggalian seni tradisi, khususnya gamelan,” ujar Bondet.

Ia menegaskan, Sekretariat Gamelan Indonesia memiliki peran vital untuk menjembatani generasi, membuka ruang berkesenian, sekaligus memperkuat posisi gamelan Indonesia di peta seni dunia.

Gamelan sebagai Warisan Dunia dan Diplomasi Budaya

Mewakili Kementerian Kebudayaan RI, KRT. Sumari Adi Wibagsa, S.Sn., MM mengingatkan bahwa gamelan telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (WBTB) pada 15 Desember 2021 di Paris.

Pengakuan ini menegaskan gamelan bukan hanya alat musik, tetapi representasi nilai filosofis bangsa. Di dalamnya terkandung nilai gotong royong, harmoni, saling menghormati, dan kepedulian,” jelas Sumari.

Menurutnya, semangat inilah yang melahirkan SGI sebagai wadah strategis untuk memperkuat ekosistem gamelan nasional, sekaligus menjadikan gamelan sebagai aset diplomasi budaya Indonesia di mata dunia.

SGI harus menjadi organisasi yang transparan, akuntabel, dan modern, serta mitra strategis pemerintah dalam merespons kebutuhan komunitas gamelan,” pesannya.

Inovasi Gamelan untuk Generasi Z dan Alpha

Sebagai Ketua Umum terpilih SGI periode 2025–2030, Ki Mulyono Purwo Wijoyo menekankan pentingnya inovasi agar gamelan tetap relevan di tengah perubahan zaman yang masif.

Gamelan adalah simbol kekayaan budaya Indonesia. Inovasi berbasis nilai kultural adalah kunci agar gamelan tidak hanya menjadi artefak museum, tetapi seni yang hidup dan dekat dengan generasi Z dan generasi Alpha,” ujarnya.

SGI, lanjut Ki Mulyono, berkomitmen memperkuat diplomasi budaya melalui kemitraan internasional agar gamelan terus berkembang sebagai ekspresi seni yang dinamis dan membanggakan.

Dukungan Pemerintah Daerah

Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto yang turut hadir, mengajak masyarakat untuk mengembalikan gamelan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar tontonan seremonial.

Transformasi digital memang menantang, tapi gamelan harus terus di-uri-uri. Bukan hanya ditampilkan, melainkan menjadi rutinitas budaya yang hidup,” ungkapnya.

Ia berharap kehadiran SGI mampu memperkuat komunikasi antara pemerintah dan pelaku seni, khususnya penabuh gamelan di Surakarta dan seluruh Indonesia.

“Gamelan Adi Kaloka”, Perayaan Estetika Musikal Nusantara

Konser “Gamelan Adi Kaloka” menjadi penutup yang memukau. Dengan konsep kuratorial yang unik, pertunjukan ini menghadirkan tujuh karakter etnik gamelan dalam satu panggung, mempertemukan tradisi keraton yang agung dengan tradisi rakyat yang dinamis.

Tujuh jenis gamelan tersebut meliputi Gamelan Jawa Surakarta, Jawa Yogyakarta, Pakurmatan (Sekaten, Monggang, Kodhok Ngorek), Cirebon, Calung Banyumas, Banyuwangi, hingga Gong Kebyar Bali. Sebanyak 175 seniman terlibat dalam pergelaran ini, membawa pesan kuat tentang keberagaman dan kebanggaan budaya.

Menuju Jejaring Global Gamelan

 

Ke depan, SGI berencana membentuk perwakilan di berbagai daerah dan luar negeri, serta mengajukan akreditasi sebagai NGO UNESCO. Langkah ini mempertegas posisi Indonesia sebagai negara dengan kekayaan Warisan Budaya Takbenda UNESCO, termasuk gamelan yang kini sejajar dengan batik, wayang, angklung, hingga kebaya.

Dengan dukungan pemerintah, seniman, dan komunitas, Sekretariat Gamelan Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak pelestarian, inovasi, dan diplomasi budaya, memastikan gamelan tetap hidup, relevan, dan mendunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *