Saturday, March 29, 2025
wartabuana
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
wartabuana
No Result
View All Result
Home OPINI

Siasat Kebudayaan Amerika di Film Oppenheimer

Redaksi WB by Redaksi WB
Monday, 7 August 2023 01:28 PM
in OPINI
0
50
VIEWS

Oleh Wina Armada Sukardi, Kritikus Film

FILM biopik “Oppenheimer”  karya Sutradara Christopher Nolan yang menukil kisah fisikawan terkenal “penemu” atom asal Amerika Serikat bernama, J. Robert Oppenheimer,  dapat memberikan banyak  pelajaran kepada kita: bagaimana Amerika mengemas  film bukan hanya dari segi tematik dan artistik, tetapi juga dari segi siasat kebudayaan. Mereka juga menempatkan nasionalisme Amerika dalam tataran internasional.

RelatedPosts

Ne Zha-2 menjadi film Terlaris di China meraup USD 2 miliar (Rp. 33 Triliun)

Robinson Napitupulu Ungkap Alasan Mengapa Partai Golkar Harus Upayakan Presiden RI Ke-2, Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

Tokoh Senior SOKSI Dorong Penetapan Presiden RI ke-2 Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional

Film yang diangkat dari buku pemenang Pulitzer “American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer” dan ditulis  Kai Bird; Martin J. Sherwin, selain menguak problematik dan suasana proses pembentukan bom atom yang dijatuhkan  di Hiroshima dan Nagasaki,  juga memberikan pelajaran kepada kita; bagaimana Amerika menerapkan strategi kebudayaan nasionalisme melalui film.

Secara sinematografi, film ini dipuji oleh sebagian besar kritikus film di dunia. Dari 300an kritikus film yang membahas  film  ini, 94% memberikan pujian atau penilaian baik atau positif terhadap  “Oppenheimer”. Tiga persen menilai filmnya biasa-biasa aja, dan sisanya, tiga persen, menilai film ini kurang baik, terutama dari skenarionya yang bertele-tele.

Riwayat Hidup

Ahli fisika kuantum Amerika, Julius Robert Oppenheimer, lahir di New York 22 April 1904  dari keluarga keturunan Yahudi yang merantau ke Jerman. Dia  wafat 18 Februari 1967.

Oppenheimer merupakan fisikawan yang ditempatkan sebagai  kepala Laboratorium Los Alamos pada masa Perang Dunia II. Dia ditugaskan mengorganisir proyek riset Manhattan, sebuah upaya mengembangkan penemuan bom atom dari Amerika untuk memenangkan perang. Dan dia berhasil, sehingga penemuanya dipakai Presiden Amerika mengebom dua kota di Jepang.

Sejarah mencatat, Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur.   Penemuan itu terbukti tidak hanya berpengaruh pada ilmu-ilmu dasar seperti fisika dan kimia, namun juga memberikan dampak luar biasa kepada konstelasi politik dalam negeri Amerika maupun internasional.

Akibat penjatuhan bom atom itu, Jepang pun menyerah total. Ujung- ujungnya, langsung atar tidak langsung, kekuasaan di seluruh dunia rontok, termasuk lantas Indonesia dapat menyatakan kemerdekaannya.

Berperan Besar

Sebagai ilmuwan, Oppenheimer berperan besar terhadap fisika teori, termasuk pemikirannya mengenai mekanika kuantum dan fisika nuklir. Secara teknikal dia juga memiliki sumbangsih besar dalam melahirkan dan mengembangkan teori neutron, dan  teori medan kuantum. Demikian pula dia mengembangkan materi interaksi sinar kosmik.

Oppenheimer meraih gelar sarjana dalam bidang kimia dari Universitas Harvard pada tahun 1925,  disusul gelar doktor dalam bidang fisika dari Universitas Göttingen di Jerman tahun 1927. Selanjutnya dia  bergabung dengan departemen fisika Universitas California, Berkeley dan menjadi profesor tetap pada tahun 1936.

Dalam film ini dikisahkan. Tahun 1942, Oppenheimer direkrut untuk menggarap Proyek Manhattan. Setahun kemudian, tahun 1943, dia sudah ditunjuk sebagai kepala proyek Laboratorium Los Alamos di New Mexico. Lalu  tiga  tahun kemudian dia dan kawan-kawan sudah berhasil menemukan bom atom pertama.

Pada 16 Juli 1945 uji coba pertama bom atom, Trinity. Sukses. Maka bulan Agustus 1945, digunakan untuk pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, yang sampai saat ini menjadi satu-satunya penggunaan senjata bom atom dalam konflik bersenjata.

Sukses sang ilmuwan memancing banyak intrik di lingkungan ilmuwan dan politik. Interaksi antara ilmu dan politik sama ruwetnya dengan teori-teori atom sendiri. Meski jelas-jelas telah berjasa buat negaranya, lantaran konfigurasi politik, izin akses-akses keamanan Oppenheimer dicabut. Kendati begitu Oppenheimer terus memberi kuliah, menulis, dan berkarya di bidang fisika.

Pada tahun 1963, Presiden John F. Kennedy menganugerahinya Penghargaan Enrico Fermi. Pada tahun 2022, pemerintah AS membatalkan keputusan tahun 1954 terkait pencabutan izin keamanan Oppenheimer

 

Menempelkan Kedigjayaan Amerika

Kendati ini film  drama biopik Oppenheimer, namun tanpa disadari banyak penonton film ini tetap menempelkan kedigjayaan Amerika. Dengan sangat halus, mereka memframing betapa Amerika-lah yang berjasa untuk perdamaian dunia.

Ada beberapa adegan yang menunjukkan itu. Pertama, setelah percobaan bom sukses. Diperlihatkan para peneliti yang sedang euforia, dan di belakang gambar diselipkan gambar bendera Amerika yang tak terlalu Amerika sudah terpanteng di lokasi pemantauan percobaan.

Adegan ini secara halus ingin memgingatkan, bangsa Amerika-lah penemu berbagai kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk teori-teori tentang nuklir, yang dapat dipakai untuk berbagai kepentingan, termasuk untuk bom atom.

Kedua, sesaat setelah bom dijatuhkan dan Amerika meraih kemenangan, juga ada adegan yang memperlihatkan bendera Amerika. Sekali lagi, tanpa sadar kita digiring untuk mengakui Amerika sebagai bangsa besar.

Adegan  lain lagi, baik ketika Oppenheimer menyadari Ilmuwan cuma menciptakan saja, sedangkan pemanfaatan ada di tangan politikus. Hal yang sama terjadi dalam dialog antara Oppenheimer dengan Presiden Amerika.

Dari adegan-adegan ini, film kembali menempelkan pesan, bangsa Amerika-lah yang menentukan sejarah  dunia. Keputusan membom Hiroshima dan Nagasaki merupakan keputusan bangsa Amerika yang tepat. Lewat Keputusan ini Amerika berhasil mengubah tatanan dunia internasional. Dan Amerika pun ditempatkan sebagai adikuasa. Maka janganlah coba-coba melawan Amerika.

Bukan Hanya Rambo

Biasanya film Amerika yang  dijadikan contoh mengubah kelemahan Amerika menjadi kekuasaan, nasionalisme Amerika, melalui film Rambo. Padahal sangat banyak film sepeti itu. Kita sebut  saja The Last Samurai, Karete Kid dan lainnya, termasuk film “Oppenheimer.”

Perlu diperhatikan cara mereka memasukan  unsur nasionalisme begitu halus dan menyatu dengan film. Dengan begitu, penonton dalam negeri mereka seperti mendapat pembenaran ikhwal kehebatan Amerika. Sedangkan bagi penoton luar Amerika, tanpa sadar disosialisasikan sampai internalezed kejayaan Amerika. Tanpa sadar di benak kita sudah terbentuk pemahaman bangsa Amerika memang luar biasa hebat.

Tentu ini bukan tanpa kesengajaan. Itulah “strategi kebudayaan” mereka. Film menjadi sarana yang ampuh untuk menghantarkan persepsi dan citra keunggulan Amerika. Semua aspek kehebatan tentang Amerika dapat tersalurlan dengan efektif melalui film.

Adegan  presiden yang berdebat dengan Oppenheimer, bagi penonton mungkin cuma menangkap kesan bagaimana ilmuwan dapat berlainan dengan para politikus. Sebenarnya, adegan itu ingin menekankan betapa demokrasinya negara Amerika. Dikesankan, meski begitu banyak perbedaan, pada akhirnya di Amerika demokrasilah yang menang. Demokrasilah yang menentukan.

Semua kehebatan Amerika di film tidak diungkap dengan vulgar. Tak ada satu kalimat pun yang berbunyi, ”Kamu harus mencintai bangsamu! ” Atau “Bangsa Amerika adalah bangsa yang besar!.”

Sebaliknya penyampaiannya disesuaikan dengan kaedah-kaedah film.

Mengoptimalkan Peran Film

Bagaimana di Indonesia? Dalam konteks ini kita harus akui,  Indonesia patut belajar dari Amerika. Film adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan unsur kebangsaan, sehingga kita harus mengoptimalkan film sebagai sarana komunikasi dan edukasi soal kebangsaan.

Kini kita sudah memiliki UU Pemajuan Kebudayaan. UU ini dapat kita jadikan acuan buat lebih memperbesar peran film dalam mengantarkan keunggulan Indonesia, tanpa harus melupakan unsur estetis filmnya.

Ke depan, film harus lebih diamanatkan sebagai sarana mencapaikan keunggulan-keunggulan bangsa Indonesia.[]

Tags: Christopher NolanOppenheimewina armada sukardi
Previous Post

Jalan lingkar yang didanai China bantu tingkatkan lalu lintas di ibu kota Kamboja

Next Post

Hawaii tertarik manfaatkan lebih jauh potensi pasar wisatawan China

Next Post

Hawaii tertarik manfaatkan lebih jauh potensi pasar wisatawan China

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADV

KURS VALAS


KESEHATAN

  • All
  • KESEHATAN
Foto yang diabadikan pada 14 Maret 2025 ini menunjukkan demonstrasi sebuah robot bedah dalam Konferensi Peralatan Medis dan Pameran Peralatan Medis China (China Medical Equipment Conference & Medical Equipment Exhibition) 2025 yang diadakan di Chongqing International Expo Center di Chongqing, China barat daya. (Xinhua/Wang Quanchao)
BERITA GLOBAL

Peralatan Medis China Integrasikan Teknologi Mutakhir untuk Pacu Inovasi

by RedaksiFK
Tuesday, 18 March 2025

CHONGQING, 17 Maret (Xinhua) -- Dengan menggunakan sebuah konsol di Shanghai, seorang dokter bedah asal Prancis, Youness Ahallal, mengendalikan lengan-lengan...

Read moreDetails
Anak-anak berjalan menerobos banjir usai hujan lebat dan meluapnya Sungai Ciliwung di Jakarta pada 3 Maret 2025. (Xinhua/Rahmat Dian P.)

KLHK RI Selidiki Pelanggaran Pemanfaatan Lahan Pascabanjir Jakarta

Friday, 7 March 2025
Seorang petani memegang bulir padi setelah memanen padi di sawah di Desa Krueng Seupeng, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada 27 Mei 2024. (Xinhua/Fachrul Reza)

Indonesia Butuh 4 Juta Ton Beras untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Thursday, 6 March 2025
Seorang perawat dari Boao Super Hospital United Family Boao Clinic memberikan vaksin human papillomavirus (HPV) 9-valen di Boao, Provinsi Hainan, China selatan, pada 30 Mei 2018. (Xinhua/Guo Cheng)

China Berikan Dosis Pertama Vaksin HPV untuk Pria

Friday, 10 January 2025
Foto yang diabadikan pada 2 Desember 2023 ini menunjukkan sejumlah minuman teh herbal di sebuah kedai teh di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua)

Minuman Herbal China Buat Waktu Minum Teh Jadi Lebih Sehat

Monday, 23 December 2024

SUDAN SELATAN-JUBA-PASIEN PENYAKIT KULIT-TIM MEDIS CHINA-PENGOBATAN

Thursday, 21 November 2024

Pakistan catat kasus polio ke-50 pada 2024

Wednesday, 20 November 2024
Load More

KANAL

Ditengah derasnya arus informasi terutama dari dunia barat dan dari lokal, di era keterbukaan dan diera dimana negara-negara Timur sudah maju mengejar dunia Barat, terasa ada kebutuhan adanya arus informasi yang mumpuni dan dapat diandalkan yang mewakili dunia Timur.

Untuk itu, wartabuana.com menyajikan setiap harinya sekitar 90 berita dalam bentuk artikel, foto dan video dari Kantor Berita Xinhua.

Ditengah era digital yang serba cepat ini, wartabuana.com mengarsipkan artikel-artikel menarik karya Dr. J. Kristiadi yang pernah dipublikasikan di media nasional dalam Rubrik NDLEMING POLITIK J. KRISTIADI.

Artikel Opini dari Hasto Kristianto, Sekjen PDI-P  telah kami himpun dalam Rubrik Nada Kebangsaan.

Kami siap menampung dan menyiarkan tulisan dari beberapa tokoh nasional lainnya sehingga wartabuana.com bisa menjadi tempat rujukan bagi pembacanya.

Semoga sajian kami bisa memenuhi kebutuhan kita semua.

TERKINI

Warga Palestina menyiapkan kukis tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri di Kota Hebron, Tepi Barat, pada 27 Maret 2025. (Xinhua/Mamoun Wazwaz)

Potret Timur Tengah: Mencicipi Hidangan Manis Khas Hari Raya Idul Fitri di Berbagai Negara

Saturday, 29 March 2025
Foto yang diabadikan pada 14 Oktober 2024 ini menunjukkan mural bertema fiksi ilmiah yang dilukis pada dinding luar Pembangkit Listrik Niangziguan, tempat penulis fiksi ilmiah China Liu Cixin pernah bekerja sebagai teknisi, di Yangquan, Provinsi Shanxi, China utara. (Xinhua/Wang Hao)

Total Pendapatan Industri Fiksi Ilmiah China Capai 108,96 Miliar Yuan pada 2024

Saturday, 29 March 2025
Foto yang diabadikan pada 28 Maret 2025 ini menunjukkan bangunan yang rusak setelah diguncang gempa bumi di Nay Pyi Taw, Myanmar. (Xinhua)

144 Orang Tewas dan 732 Luka-Luka Pascagempa Magnitudo 7,7 di Myanmar

Saturday, 29 March 2025
Orang-orang menghadiri upacara yang menandai pembentukan pemerintah otonom baru Greenland di Nuuk, ibu kota Greenland, wilayah otonom Denmark, pada 28 Maret 2025. Empat partai Greenland pada Jumat (28/3) menandatangani perjanjian koalisi baru di Nuuk, ibu kota Greenland, untuk membentuk pemerintah otonom baru. Ketua Demokraatit (Partai Demokrat) Jens-Frederik Nielsen akan menjadi perdana menteri dalam pemerintahan tersebut. (Xinhua/Peng Ziyang)

Para Pemimpin Politik Greenland Ingin Tingkatkan Kerja Sama dengan China

Saturday, 29 March 2025
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berbicara di hadapan Kongres Spanyol di Madrid, Spanyol, pada 26 Maret 2025. (Xinhua/Gustavo Valiente)

PM Spanyol Serukan Presiden AS untuk Akhiri Perang Dagang yang “Tidak Berfaedah”

Saturday, 29 March 2025
Mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di China dari berbagai universitas berpartisipasi dalam acara bertajuk "Gema Bandung: Dialog Ramah antara Pemuda China dan Indonesia". (Foto diberikan oleh responden)

Pemuda Indonesia Diskusikan Gema Kontemporer Semangat Bandung

Friday, 28 March 2025

REDAKSI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • T O S
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sitemap Page
  • T O S

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.