Monday, June 16, 2025
wartabuana
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST
No Result
View All Result
wartabuana
No Result
View All Result
Home NDLEMING POLITIK Dr.J. KRISTIADI JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN

Saatnya Berpikir Jernih

Karena itu, bangsa Indonesia tak boleh membiarkan ideologi kebencian mengisi ruang publik dan jadi instrumen melakukan kompetisi politik.

wartabuana by wartabuana
Thursday, 1 July 2021 08:35 AM
in JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
5
461
VIEWS

Oleh : J Kristiadi

BESOK pagi, Rabu, 15 Februari, sebagian rakyat Indonesia di 101 daerah akan memilih kepala daerah. Pilihan itu akan menjadi pertaruhan rakyat dalam lima tahun mendatang, apakah akan hidup semakin sejahtera atau justru sebaliknya, menjadi makin sengsara. Karena itu, masyarakat harus benar-benar menimba pengalaman pilkada langsung yang sejak tahun 2005 sampai 2016 telah berjumlah sekitar 1.400 kali.

Data menunjukkan, selama lebih dari 10 tahun, dari perspektif pemilih, secara umum rakyat Indonesia gagal memperoleh kepala daerah yang punya kompetensi manajerial dan moral untuk memenuhi harapan rakyat. Selama lebih dari satu dekade, kepala daerah yang dianggap berhasil dapat dihitung dengan jari. Bahkan, menurut catatan Kementerian Dalam Negeri, sekitar 400 kepala daerah dan wakil kepala daerah tersengat tindak pidana perkara korupsi selama kurun waktu itu.

RelatedPosts

Selamat Berjuang Menaklukkan Kekuasaan

Ke Mana Negara Mengembara?

Gelojoh Kuasa Melibas Negara

Pengalaman pahit tersebut tak boleh berulang. Oleh sebab itu, dalam pilkada kali ini dan selanjutnya, pemilih harus benar-benar berpikiran jernih untuk menentukan kandidat yang mampu mengemban tugas dan mandate rakyat. Namun, hal itu tidak sederhana karena tidak jarang kompetisi politik amat panas dan disertai dengan adu siasat serta adu argument akal-akalan. Tidak jarang wacana publik terperangkap pada tingkat batas ambang kewarasan publik yang nyaris menyentuh titik nadir. Untuk memitigasi ekses kampanye serta akal bulus tim sukses para kandidat, sebaiknya pemilih memperhatikan beberapa hal yang mungkin dianggap kuno, tetapi tidak pernah basi.

Pertama, dilarang hanya mendengarkan janji, terlebih janji yang terlalu muluk. Ini karena mereka yang mengumbar komitmen selangit biasanya cepat melupakan niatnya. Rakyat sebaiknya berpikir jernih dan mencoba menggali rekam jejak pasangan calon. Melalui penelusuran itu, setidaknya diketahui simtom-simtom perilaku para kandidat, terutama daya tahan dari godaan kekuasaan.

Biasanya, mereka yang telah membuktikan selagi berkuasa tidak menyalahgunakan kekuasaan pantas mendapatkan kepercayaan dan kehormatan dari rakyat mengelola kekuasaan. Rakyat harus kedap terhadap bujuk rayu yang sering dirangkai dengan kalimat yang membius, tetapi sebenarnya jerat yang menyandera rakyat. Kata-kata indah hanya sensasi sesaat untuk meninabobokan kesadaran rakyat.

Kedua, dilarang hanya percaya kepada perilaku santun, muka manis, memelas, merengek, sesambat, atau merasa dizalimi, dan sejenisnya. Menghadapi kandidat model begini justru harus ekstra hati-hati. Tidak mustahil di balik perilaku yang memikat itu sekadar cara menutupi inkompetensinya. Jurus politik semacam ini sebenarnya kejam karena mereka dengan topeng kesantunan sedang melakukan siasat cerdik untuk memanipulasi ketulusan, kepolosan, dan kesederhanaan masyarakat yang kurang paham kejamnya politik kekuasaan. Rakyat yang merindukan hidup sejahtera mudah terbius rayuan politisi bertopeng. Pada awal reformasi biasanya perilaku santun disertai dengan amplop dan bahan pokok sekadarnya, tetapi tampaknya jurus tambahan ini sudah diketahui rakyatsebagai pengelabuan sehingga tidak terlalu laku.

Ketiga, jangan memilih hanya karena rasa ”benci” terhadap kandidat lain. Perlu diingat, pilkada adalah kompetisi dengan tuntutan sportivitas tinggi. Bukan Perang Baratayudha yang harus saling mematikan. Justru yang terpenting adalah sportivitas itu sendiri. Kalah dan menang jadi sekunder karena kompetisi politik hasilnya adalah menang dan belum menang, bukan kalah. Apalagi, kompetisi ini akan selalu terjadi selama Indonesia masih jadi negara republik dan demokrasi.

Anjuran terakhir ini perlu mendapatkan perhatian karena rasa benci bukan lagi sekadar fenomena /psyche/ (kejiwaan), melainkan telah jadi penanda bahaya, rasa tidak aman. Karena itu, perlu kontrol oleh negara atau komunitas politik tertentu. Niza Yanay dalam bukunya, /The Ideology of Hatred, The Psychic Power of Discourse /(2013), menegaskan teori kebencian harus diteorikan kembali jadi ideologi kekuasaan dan kontrol. Itu karena tangan-tangan tak kelihatan bergerayangan secara kasatmata menggunakan ”kebencian” sebagai strategi pertahanan dan politik.

Ilustrasinya, peristiwa 11 September 2001 serangan bunuh diri di New York City dan Washington DC. ”Kebencian” dipakai Presiden Bush, Negara demokrasi Barat dan media sebagai retorika metaforatikal untuk mendapatkan legitimasi menyatakan negara dalam keadaan darurat, membentuk profil rasial (/racial profiling/), serta melakukan operasi militer dengan Irak. Hal yang sama adalah permusuhan kebencian antara keturunan Yahudi Israel dan keturunan Yahudi Palestina. Jadi, kebencian adalah konsep politik.

Karena itu, bangsa Indonesia tak boleh membiarkan ideologi kebencian mengisi ruang publik dan jadi instrumen melakukan kompetisi politik. Fenomena ini sangat berbahaya karena akan menggerogoti pilar-pilar keindonesiaan yang merupakan tonggak ideologis yang menopang kehidupan bersama.[]

 

Pernah dipublikasikan di KOMPAS Selasa, 14-02-2017.

Tags: Dleming politikj krsitiadiopini politikpilkada
Previous Post

Populisme Donald Trump, Nasionalisme Megawati

Next Post

Gelojoh Kuasa Melibas Negara

Next Post

Gelojoh Kuasa Melibas Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADV

KESEHATAN

  • All
  • KESEHATAN
Xinhua News Agency
BERITA GLOBAL

Penelitian Sebut Protein Virus COVID-19 Picu Serangan Imun terhadap Sel Sehat

by RedaksiFK
Wednesday, 11 June 2025

YERUSALEM, 11 Juni (Xinhua) -- Tim peneliti Israel menemukan bahwa sebuah protein dari virus SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, dapat menyebabkan...

Read moreDetails
Seorang anak dan keluarganya berjalan ke sebuah ladang untuk memetik tomat di Perkebunan Huiai di Yangliuqing, Distrik Xiqing, Tianjin, China utara, pada 31 Mei 2025. (Xinhua/Zhao Zishuo)

Berkebun Jadi Terapi bagi Anak Penyandang Autisme dan Disabilitas Intelektual di Tianjin, China

Monday, 2 June 2025
Seorang perawat menunjukkan vaksin human papillomavirus (HPV) yang dikembangkan oleh para peneliti China di Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak tingkat provinsi di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, pada 18 Mei 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

China Setujui Vaksin HPV 9-Valen Pertama yang Diproduksi di Dalam Negeri

Saturday, 31 May 2025
Sebuah tempat untuk tes COVID-19 terlihat di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada 17 Mei 2022. (Xinhua/Wang Ying)

China Desak AS Hentikan Politisasi Penelusuran Asal-Usul COVID-19

Wednesday, 21 May 2025
Xinhua News Agency

Penelitian di Australia Ungkap Gejala Penuaan Dini di Usia 40 Tahun

Friday, 16 May 2025
Seorang anak yang terinfeksi mpox mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di wilayah Nyiragongo dekat Goma, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo (RDK) bagian timur, pada 15 Agustus 2024. (Xinhua/Zanem Nety Zaidi)

CDC Afrika: Jumlah Kematian Akibat Mpox di Afrika Lampaui 1.750 Kasus sejak 2024

Sunday, 11 May 2025
Xinhua News Agency

Otoritas Kesehatan Australia Keluarkan Peringatan Waspada Jamur Liar Beracun

Tuesday, 6 May 2025
Load More

KANAL

Ditengah derasnya arus informasi terutama dari dunia barat dan dari lokal, di era keterbukaan dan diera dimana negara-negara Timur sudah maju mengejar dunia Barat, terasa ada kebutuhan adanya arus informasi yang mumpuni dan dapat diandalkan yang mewakili dunia Timur.

Untuk itu, wartabuana.com menyajikan setiap harinya sekitar 90 berita dalam bentuk artikel, foto dan video dari Kantor Berita Xinhua.

Ditengah era digital yang serba cepat ini, wartabuana.com mengarsipkan artikel-artikel menarik karya Dr. J. Kristiadi yang pernah dipublikasikan di media nasional dalam Rubrik NDLEMING POLITIK J. KRISTIADI.

Artikel Opini dari Hasto Kristianto, Sekjen PDI-P  telah kami himpun dalam Rubrik Nada Kebangsaan.

Kami siap menampung dan menyiarkan tulisan dari beberapa tokoh nasional lainnya sehingga wartabuana.com bisa menjadi tempat rujukan bagi pembacanya.

Semoga sajian kami bisa memenuhi kebutuhan kita semua.

TERKINI

Sejumlah wanita yang mengenakan kebaya tradisional berjalan dalam peragaan busana "Swarna Biru" di Museum Nasional di Jakarta pada 14 Juni 2025. (Xinhua/Agung Kuncahya B.)

Menilik Peragaan Busana “Swarna Biru” di Museum Nasional Jakarta

Monday, 16 June 2025

Film “Nusantara” meraih Penghargaan Dokumenter Terbaik di Cannes 2025

Friday, 13 June 2025
Xinhua News Agency

Israel Lancarkan Serangan Preemtif ke Iran, Ledakan Dahsyat Terdengar di Teheran

Friday, 13 June 2025
Sejumlah wisatawan mengunjungi Museum Besar Mesir (Grand Egyptian Museum/GEM) di Giza, Mesir, pada 12 Juni 2025. (Xinhua/Ahmed Gomma)

Mengintip Koleksi Museum Besar Mesir yang Dijadwalkan Dibuka 3 Juli

Friday, 13 June 2025
Keterangan gambar  (dari kiri ke kanan) : Jokowi, Suhardiman dan Robinson

Tudingan Terhadap Seorang Jokowi, yang Tidak Benar Sehingga Menimbulkan Fitnah

Friday, 13 June 2025
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah seorang korban dari lokasi kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, pada 12 Juni 2025. (Xinhua/Str)

CEO Boeing Tegaskan Dukungan bagi Investigasi Kecelakaan Boeing 787 Dreamliner

Friday, 13 June 2025

REDAKSI

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • T O S
No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sitemap Page
  • T O S

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA GLOBAL
    • ARENA
    • KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • SOSBUD
    • POLITIK DAN HUKUM
    • MILITER
  • NASIONAL
    • NUSANTARA
  • NDLEMING
    • FAJAR BARU & HARAPAN BARU
    • ESTAFET KEBANGSAAN
    • PENGEMBAN MISI KERAKYATAN
    • DAULAT RAKYAT & DAULAT TUANKU
    • IKHTIAR WUJUDKAN DAULAT RAKYAT
    • JALAN TERJAL MERAJUT KESEJAHTERAAN
  • HIBURAN
  • RELEASE
  • WB CHANNEL
  • KIAT SEHAT
  • WOW
  • OPINI
  • FOTO BERITA
  • LAINNYA
    • CLOSE UP
    • ENTERPRENEUR
    • ETALASE
    • KOMUNITAS
    • PARLEMEN
    • RILEKS
    • KISAH HUMAN INTEREST

Copyright © 2024 WartaBuana.Com - Developed by WB Team.