JAKARTA, WB – Ketua Umum Partai Golkar versi Mukernas Jakarta, Agung Laksono menemui Ketua Umum PB NU, Said Aqil Shiradz, Rabu (28/1/2015).
Kedatangan Agung kemarkas NU itu untuk meminta dukungan dari salahsatu ormas terbesar Indonesia itu terkait polemik yang mendera partai Golkar.
“Kita bersilaturahmi, kita tau NU itu memiliki banyak perwakilan di Golkar,” ujar Agung di gedung NU, Rabu (28/1/2015).
Agung menjelaskan terkait alotnya perdamaian antara kubunya dengan Aburizal Bakrie (Ical), menjadi alasan mencari dukungan ke NU. Lantaran masih tidak adanya titik temu dikedua belah pihak, Agung mengklaim kalau saat ini mediasi kedua kubu baru menyepakati empat kesepakatan.
“Saat ini empat sikap politik kita yang sama yakni mendukung pemerintah dalam posisi mitra yang kritis, mendukung pilkada dan pilpres langsung dan terakhir pemilu 2019, yang proposional dengan suara terbanyak,” kata Agung.
Lebih jauh mantan menteri Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini menambahakan, jika kedua kubu masih terus berjalan alot atau tidak menemui titik temu, maka salahsatu finalisasi untuk mengakhiri konflik adalah lewat pengadilan.
Untuk waktu pengadilan sendiri kata Agung, tekah diberikan batas akhir selama 90 hari yang dimana keputusannya sendiri akan diputuskan paling lambat 5 Maret 2015 nanti.
“Kalau nanti sudah diputuskan pengadilan, jika nanti yang menang kubu Ical, maka Golkar tetap di KMP. Tapi sebaliknya, jika saya maka Golkar keluar dari KMP dan menjadi mitra yang kritis,” tandas Agung.
Sementara itu, dilokasi yang sama Ketua umum PB NU, Said Aqil berharap agar partai besar Golkar dapat segera bersatu kembali.
Kata dia, Golkar merupakan partai besar yang juga banyak diisi oleh orang-orang NU.
“PB NU tetap terbuka dan menghasilkan hikmah dan faidah. Kita berharap Golkar dapat solid dan masing-masing bisa mengalahkan kepentingan kelompoknya,” tandas Said.[]