JAKARTa, WB – Timses Jokowi –JK , Hasto Kristiyanto mengatakan, memasuki hari terakhir masa kampanye presiden, baik dirinya dan juga timses yang lain, tidak pernah melakukan aksi-aksi yang sifatnya preventif. Alasan Hasto menahan aksi-aksi preventif, tak lain karena dirinya dan juga timses dari pasangan capres-cawapres bernomor urut dua ini adalah sebagai bentuk menghormati makna bulan suci ramadhan.
“Ini bulan puasa, jadi kami menghormati makna bulan puasa. Kami tidak pernah melakukan tindakan maupun aksi-aksi serta melontarkan pernyataan yang preventif,” ujar Hasto dalam diskusi polemik Mingguan, Sabtu (5/7/2014).
Apa yang diucapkan oleh Hasto tersebut, ternyata menyindir salah satu tim sukses salah satu pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, yang melakukan kicauan di jejaraing sosial twitter.
“Saya cukup menyangkan ungkapan yang dilontarkan oleh Fahry Hamzah, dimana ungkapannya itu tak lebih dari komentar fitnah terhadap Jokowi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, politisi yang juga wasekjend PKS, Fahri Hamzah menyerang Jokowi terkait janji Jokowi untuk menjadikan setiap tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional jika terpilih dalam pilpres.
Melalui akun Twitter @fahrihamzah, menulis, “Jokowi janji 1 Muharam hari santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!”
Akibat kicauannya itupun Fahri sudah dilaporkan kebadan Pengawas Pemilu (bawaslu) oleh tim hukum pasangan Jokowi-JK. []