Orang-orang menerbangkan balon udara panas yang membawa kembang api dalam Festival Tazaungdaing di Pyin Oo Lwin, Myanmar, pada 6 November 2022. (Xinhua/Myo Kyaw Soe)
Festival balon udara panas selama lima hari tersebut kembali digelar di Pyin Oo Lwin, Myanmar, untuk merayakan festival cahaya tradisional Tazaungdaing, yang jatuh pada Senin (7/11). Berbagai macam balon udara panas kembali muncul setelah dua tahun absen, menarik masyarakat setempat untuk berkumpul dan bergembira dalam perayaan tersebut.
PYIN OO LWIN, Myanmar, 7 November (Xinhua) — Myanmar mengadakan festival balon udara panas selama lima hari di Pyin Oo Lwin mulai Jumat (4/11) setelah absen selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
Sekitar 76 balon udara panas dalam tiga kategori utama bersaing dalam acara tahun ini, yang berlangsung hingga Selasa (8/11), di Kota Pyin Oo Lwin, Myanmar tengah, untuk merayakan festival cahaya tradisional Tazaungdaing yang jatuh pada Senin (7/11).
Festival Cahaya Tazaungdaing di Myanmar diadakan pada hari bulan purnama Tazaungmon, atau bulan kedelapan dalam kalender Myanmar, yang menandai akhir musim hujan serta akhir musim Kathina, saat para biksu diberi jubah baru dan derma.
Orang-orang menerbangkan balon udara panas berukuran kecil dalam Festival Tazaungdaing di Pyin Oo Lwin, Myanmar, pada 6 November 2022. (Xinhua/Myo Kyaw Soe)
“Tahun ini, kami hanya punya waktu sekitar 40 hari untuk menyiapkan kompetisi balon udara panas,” kata Kyaw Htay Ko, Sekretaris Komite Penyelenggara Kompetisi Balon Udara Panas Tazaungdaing Pyin Oo Lwin, kepada Xinhua.
Dalam beberapa tahun terakhir, para penyelenggara dan pembuat balon udara panas mempersiapkan acara tahunan itu sekitar enam bulan sebelumnya, menurut komite penyelenggara.
“Namun, jumlah balon yang dipertandingkan di ajang tahun initidak jauh berbedadengan kompetisi di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Kyaw Htay Ko.
Orang-orang menerbangkan balon udara panas berbentuk gajah selama festival Tazaungdaing di Pyin Oo Lwin, Myanmar, 6 November 2022. (Xinhua/Myo Kyaw Soe)
Festival balon udara panas tahunan yang dimulai pada 2005 tersebut diselenggarakan untuk mendorong sektor pariwisata, membantu pembangunan daerah, dan meningkatkan ekonomi daerah, imbuhnya.
Di banyak daerah di Myanmar, balon-balon udara panas yang dinyalakan dengan lilin diterbangkan untuk merayakan Festival Cahaya Tazaungdaing guna mengusir roh jahat menurut kepercayaan agama.
Festival tahun ini yang berlangsung selama lima hari tersebut menampilkan penerbangan balon udara pada siang dan malam hari, berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik, serta kompetisi olahraga. [Xinhua]