Para siswa bermain saat waktu istirahat di sebuah sekolah dasar di Liugou yang terletak di wilayah Jishishan, Provinsi Gansu, China barat laut, pada 25 Desember 2023. (Xinhua/Chen Bin)
BEIJING, 15 Mei (Xinhua) — Berdiri tegak, membungkuk perlahan, dan menyentuh telapak kaki … Di Sekolah Dasar No. 1 Pingshan yang terletak di wilayah Huidong, Provinsi Guangdong, China selatan, tenaga kesehatan dari pusat kesehatan setempat menginstruksikan para siswa untuk melakukan serangkaian gerakan guna memeriksa kesehatan tulang belakang mereka.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya nasional China untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di kalangan pelajar di negara tersebut, termasuk isu-isu seperti miopia, obesitas, dan kelainan kelengkungan tulang belakang atau skoliosis.
Menurut data resmi, tingkat miopia keseluruhan pada anak-anak dan remaja di China pada 2022 berada di angka 51,9 persen, dan 19 persen siswa berusia 6 hingga 17 tahun di negara tersebut mengalami kelebihan berat badan dan obesitas pada 2020. Selain itu, sebanyak 2,8 persen siswa sekolah dasar dan menengah ditemukan mengalami kelainan kelengkungan tulang belakang yang tidak lazim pada 2019.
Angka-angka ini telah membunyikan alarm peringatan, sehingga mendorong pihak berwenang untuk mengidentifikasi penyebabnya dan merancang skema intervensi yang memerlukan upaya terkoordinasi dari pemerintah, sekolah, dan keluarga.
Dalam inisiatif terbaru ini, otoritas kesehatan nasional China merilis sebuah pedoman yang bertujuan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan melalui serangkaian strategi.
Menurut pendekatan multi-cabang, seorang siswa harus meluangkan waktu minimal satu jam untuk melakukan aktivitas siang hari, baik di dalam maupun di luar ruangan, dan waktu layar (screen time) untuk tujuan rekreatif harus dibatasi menjadi kurang dari satu jam per hari. Waktu istirahat 10 menit diperlukan setelah satu jam duduk dalam waktu yang lama, waktu makan harus relatif tetap, dan disarankan untuk tidur serta bangun lebih awal. Selain itu, komunikasi antara orang tua dan anak selama satu jam diperlukan setiap harinya.
Pendekatan multi-cabang tersebut menggarisbawahi dampak kolektif dari langkah-langkah ini dalam mencegah berbagai penyakit atau kondisi kesehatan, kata Tao Fangbiao, seorang profesor di Universitas Kedokteran Anhui.
Dalam beberapa tahun terakhir, inisiatif China untuk meningkatkan kesehatan siswa juga mencakup proyek-proyek untuk mendorong pola makan seimbang dan olahraga berbasis ilmu pengetahuan di kalangan anak-anak dan remaja, serta tingkat cakupan pemeriksaan kesehatan mata dan pemeriksaan penglihatan lebih dari 90 persen bagi anak-anak berusia 0 hingga 6 tahun.
Berkat upaya ini, tingkat miopia secara keseluruhan di kalangan anak-anak dan remaja di China mengalami penurunan sebesar 0,7 poin persentase pada 2022, dibandingkan dengan 52,6 persen pada 2021.
Song Yi, seorang peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention) China, menggarisbawahi peran krusial dari kolaborasi antara pemerintah, institusi, sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun pertahanan yang kuat terhadap masalah kesehatan siswa. [Xinhua]