Presiden Kantor Berita Xinhua Fu Hua, Kepala Kantor Berita Reuters Sue Brooks, Wakil Presiden Associated Press (AP) YK Chan, dan Anggota Komite Eksekutif Agence France-Presse (AFP) sekaligus Direktur Regional Asia-Pasifik AFP Michael Mainville menggelar pertemuan di Beijing untuk membahas kerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi media di era perubahan pada 1 Desember 2023. (Xinhua/Huang Jingwen)
BEIJING, 2 Desember (Xinhua) — Para pemimpin dari empat kantor berita internasional besar yang produknya menjangkau hingga tiga perempat populasi dunia menggelar pertemuan pada Jumat (1/12) untuk membahas kerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan mendesak yang dihadapi media di era perubahan.
Pertemuan antara para pemimpin Kantor Berita Xinhua, Reuters, The Associated Press (AP), dan Agence France-Presse (AFP) ini menjadi yang pertama dari jenisnya. Presiden Kantor Berita Xinhua Fu Hua menjadi tuan rumah acara tersebut yang diadakan di pusat kota Beijing.
“Industri media global sedang mengalami transformasi yang signifikan,” kata Fu, menyebut sejumlah faktor seperti inovasi teknologi yang mengubah industri media dan penyebaran berita palsu yang mengancam etika jurnalistik.
Fu mengusulkan untuk membangun mekanisme kerja sama dan dialog tingkat tinggi di antara keempatnya dalam kerangka kerja Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS).
“Dengan terlibat dalam dialog seperti itu, kita dapat saling menginspirasi dan mendorong perkembangan bersama,” kata Fu.
Kepala Kantor Berita Reuters Sue Brooks menyebut bahwa konten yang diproduksi oleh keempatnya menjangkau sekitar 75 persen populasi global.
“Oleh karena itu, sangat penting menjamin bahwa informasi yang kita kumpulkan dan jurnalisme yang kita hasilkan menyampaikan kebenaran kepada dunia dan dipercaya oleh mereka,” ujarnya.
Keempat eksekutif itu sepakat bahwa kantor berita internasional harus bekerja sama dan tetap berkomitmen untuk menyediakan informasi yang objektif, adil, dan akurat kepada para pengguna.
“Kami memandang kolaborasi dengan sesama kantor berita ini sebagai hal yang paling penting,” kata Wakil Presiden AP YK Chan.
“Kolaborasi memungkinkan kita untuk menyampaikan kisah-kisah penting, menjaga keamanan para jurnalis, dan menjawab tantangan-tantangan yang lebih mendesak yang dihadapi industri ini,” katanya.
Topik-topik yang dibahas dalam pertemuan pada Jumat itu berkisar dari menghadapi kemunculan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan memerangi berita palsu, hingga cara-cara yang lebih baik untuk melindungi para jurnalis yang meliput perang dan bencana alam.
Presiden Kantor Berita Xinhua Fu Hua, Kepala Kantor Berita Reuters Sue Brooks, Wakil Presiden Associated Press (AP) YK Chan, dan Anggota Komite Eksekutif Agence France-Presse (AFP) sekaligus Direktur Regional Asia-Pasifik AFP Michael Mainville menggelar pertemuan di Beijing untuk membahas kerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi media di era perubahan pada 1 Desember 2023. (Xinhua/Huang Jingwen)
Fu menyarankan untuk saling memberikan bantuan kemanusiaan dalam peliputan berita di zona konflik, bencana alam, dan wilayah berbahaya lainnya, serta mengusulkan untuk mengembangkan kerja sama layanan teks dan foto yang sudah ada guna memperluas kolaborasi, terutama dalam distribusi komersial konten video.
Dalam menghadapi tantangan yang dibawa oleh kemajuan teknologi, para pemimpin media itu sepakat bahwa kendati penerapan teknologi dapat membantu dalam pengumpulan dan penyebaran berita, teknologi tidak boleh menggantikan industri media itu sendiri, dan juga tidak boleh mengorbankan etika dan keaslian berita.
Michael Mainville, anggota Komite Eksekutif AFP sekaligus Direktur Regional AFP Asia-Pasifik, mengatakan bahwa meskipun AI dapat membantu media untuk meningkatkan produktivitas, “kami yakin sangat penting untuk mendiskusikan prinsip-prinsip tentang cara kita menggunakan kecerdasan buatan.”
Fu menyarankan agar keempat kantor berita global tersebut memperdalam pertukaran dan komunikasi sembari melakukan pelatihan operasional mengenai tren perkembangan media internasional, aplikasi teknologi media mutakhir, dan memerangi berita palsu melalui verifikasi informasi.
Dia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Xinhua, Reuters, AP, dan AFP telah secara proaktif beradaptasi, berinovasi, dan memanfaatkan pencapaian teknologi, berdiri di garis depan transformasi media.
Pertemuan pada Jumat itu berlangsung sebelum KTT Media Dunia kelima yang akan diadakan di kota Guangzhou dan Kunming.
Mengusung tema “Meningkatkan Kepercayaan Global, Mendorong Perkembangan Media” (Boosting Global Confidence, Promoting Media Development), KTT Media Dunia kelima, yang dijadwalkan pada 2 hingga 8 Desember, mengumpulkan lebih dari 450 peserta dari 101 negara dan kawasan, termasuk perwakilan dari 197 outletmedia arus utama, wadah pemikir, lembaga pemerintah, misi diplomatik untuk China, serta badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah organisasi internasional. [Xinhua]