JENEWA – Meski baru-baru ini Amerika Utara, Tengah, dan Selatan hanya mencatatkan penambahan jumlah kasus COVID-19 yang sedikit, Benua Amerika masih menyumbang lebih dari seperempat dari seluruh jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan di seluruh dunia, juga 40 persen dari total kematian global akibat penyakit itu, kata sejumlah pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (19/7).
“Hampir 1 juta kasus dilaporkan di Benua Amerika pekan lalu,” ujar Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis WHO untuk COVID-19 dalam sesi tanya jawab langsung via media sosial pada Senin sore.
“Di Brasil, terdapat hampir 300.000 kasus yang dilaporkan pekan lalu. Di Amerika Serikat, ada 200.000 lebih kasus yang dilaporkan,” imbuhnya.
Van Kerkhove memperingatkan bahwa puncak tingkat penularan telah diamati di benua tersebut, seraya beralasan “kawasan itu terjebak pada tingkat intensitas yang sangat tinggi, dan tidak dapat menurunkan penularan tersebut.”
Dunia pada umumnya mencatatkan penambahan jumlah kasus global sebesar 11,5 persen pekan lalu, kata sejumlah pejabat WHO, dengan Eropa dan Pasifik Barat menjadi yang paling terdampak.
Benua Amerika mengalami penambahan moderat sebesar 0,5 persen, kendati beberapa negara dilanda lonjakan kasus penularan yang sangat tajam yang kemungkinan disebabkan kemunculan varian baru, papar Van Kerkhove.
Namun, varian baru Lambda yang kali pertama diidentifikasi di Amerika Selatan, tampaknya bukan menjadi penyebab lonjakan jumlah kasus karena varian itu mulai “dikalahkan” oleh varian lain, tambahnya.
“Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan wilayah-wilayah lain di seluruh dunia butuh lebih banyak pasokan vaksin jika mereka ingin memutus siklus kasus yang mematikan ini,” tutur Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO. [Xinhua]