LONDON – Inggris melaporkan 39.950 kasus baru virus corona dalam periode 24 jam terakhir, sehingga total kasus COVID-19 di negara itu menjadi 5.473.477, menurut angka resmi yang dirilis pada Senin (19/7).
Negara tersebut juga mencatat 19 kematian baru terkait virus corona, dengan jumlah total kematian akibat COVID-19 di Inggris kini mencapai 128.727. Angka-angka ini hanya mencakup kematian orang-orang yang meninggal dalam waktu 28 hari setelah tes positif pertama mereka.
Senin digambarkan oleh pemerintah Inggris sebagai Hari Kebebasan ketika hampir semua pembatasan hukum terhadap kontak sosial dicabut.
Pengaturan detail tentang langkah terakhir keluar dari karantina wilayah (lockdown) meliputi: tidak adanya lagi batasan pada kontak sosial untuk memungkinkan orang-orang berkumpul dalam kelompok dengan jumlah berapa pun; penghapusan aturan “satu meter-plus” di hampir semua situasi, kecuali untuk tempat-tempat tertentu seperti bandara; tidak ada batasan kapasitas pada acara berskala besar; dan orang-orang tidak lagi diharuskan bekerja dari rumah, di antara perubahan lainnya. Penggunaan masker akan direkomendasikan di beberapa tempat, tetapi tidak diwajibkan oleh hukum.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menekankan perlunya tetap berhati-hati setelah pembatasan dicabut.
Dia juga menyerukan semua orang dewasa yang belum menerima dosis vaksin pertama atau kedua untuk datang dan melakukan vaksinasi.
Semua yang berusia di atas 18 tahun kini dapat mendaftar vaksin, dan hampir 60 persen penduduk di bawah usia 25 tahun telah menerima sedikitnya satu dosis. Kelompok dewasa muda dapat menjadi pendorong utama penularan dan didesak untuk segera mendapatkan kedua dosis vaksin, menurut pernyataan itu. [Xinhua]