Seorang staf bekerja di sebuah pabrik di Songz Automobile Air Conditioning Co. Ltd di Shanghai, China timur, pada 29 April 2022. (Xinhua/Zhang Jiansong)
BEIJING, 27 Mei (Xinhua) — Pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan industri besar China melambat dalam empat bulan pertama tahun 2022, terbebani oleh lonjakan kembali kasus COVID-19 domestik, menurut data resmi pada Jumat (27/5).
Perusahaan-perusahaan industri besar China, masing-masing dengan omzet bisnis utama tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.191), membukukan pertumbuhan laba sebesar 3,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada periode Januari-April. Kendati demikian, laba tumbuh 8,5 persen dalam tiga bulan pertama, kata Biro Statistik Nasional (NBS) China.
Laba gabungan dari perusahaan-perusahaan itu mencapai hampir 2,66 triliun yuan dalam empat bulan pertama 2022, tunjuk data tersebut.
Selama periode tersebut, 19 dari 41 industri membukukan peningkatan laba secara tahunan. Namun, 20 industri mencatat penurunan.
Pada periode Januari-April, laba industri pertambangan terus mempertahankan pertumbuhan yang pesat, naik 146 persen (yoy), sementara sektor manufaktur mencatat penurunan laba sebesar 8,3 persen, dibandingkan dengan penurunan 2,1 persen yang tercatat pada kuartal pertama (Q1) 2022.
Dari Januari hingga April, laba perusahaan industri di wilayah timur China turun 16,7 persen (yoy). Namun, di wilayah tengah dan barat, yang tidak terlalu terdampak oleh epidemi, perusahaan-perusahaan industri mempertahankan pertumbuhan laba yang pesat pada periode tersebut, masing-masing melonjak 18,2 persen dan 47,5 persen (yoy).
“Lonjakan kembali kasus COVID-19 dan ketidakpastian global menyeret turun laba perusahaan-perusahaan industri pada April,” kata Zhu Hong, ahli statistik senior di NBS.
“Namun, kinerja perusahaan-perusahaan itu akan pulih secara bertahap seiring dengan wabah Omicron yang mulai stabil, pabrik dan perusahaan melanjutkan kembali produksi secara tertib, dan langkah-langkah untuk meringankan beban perusahaan membuahkan efek,” ujar Zhu.
China mengadopsi sejumlah langkah guna menstabilkan ekonomi dan mendukung entitas pasar, termasuk pengembalian pajak yang lebih besar dan pemotongan biaya, lebih banyak dukungan pembiayaan, serta penghapusan hambatan logistik.
Beberapa hari setelah pertemuan eksekutif Dewan Negara mengusulkan 33 langkah propertumbuhan di enam area, Perdana Menteri China Li Keqiang pada Rabu (25/5) meminta sejumlah departemen pemerintah untuk memperkenalkan langkah-langkah implementasi praktis pada akhir Mei.
Li juga mendesak otoritas lokal untuk memperkenalkan berbagai kebijakan berdasarkan kondisi setempat guna membantu entitas pasar mengatasi kesulitan serta menstabilkan dan menciptakan lapangan kerja.
“Kami akan bekerja keras untuk menghilangkan hambatan dalam rantai industri dan pasokan, membantu perusahaan-perusahaan mengatasi kesulitan, serta menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi pemulihan berkelanjutan kinerja bisnis perusahaan industri,” papar Zhu. [Xinhua]