TIANJIN – Sebuah rekor 498.000 ton limbah pyrite cinder telah dipulangkan ke luar negeri, jumlah limbah padat terbesar yang diselundupkan ke China, menurut kantor bea cukai setempat di Kota Tianjin, China utara.
Limbah selundupan tersebut disita, dengan empat tersangka ditangkap, sebagai bagian dari penindakan tegas skala nasional yang diluncurkan pada Juni 2020.
Untuk menyimpan limbah padat tersebut, dibutuhkan satu tempat penyimpanan sebesar lima kali lapangan sepak bola, kata Miao Bin, seorang pejabat bea cukai, pada Senin (29/3).
Limbah itu, yang diklaim sebagai bijih besi halus, dicegat dalam sebuah pemeriksaan setelah petugas bea cukai menaruh kecurigaan karena baunya yang menyengat, hingga kemudian mengirim barang tersebut untuk analisis laboratorium lebih lanjut pada Maret 2020.
Limbah itu akhirnya dipulangkan dengan tujuh kapal selama lima bulan mulai Oktober 2020.
China melarang semua impor limbah padat mulai 1 Januari, dengan penyimpanan, penimbunan dan pembuangan produk limbah dari luar negeri di wilayah China juga dilarang.
Negara itu mulai mengimpor limbah padat sebagai sumber bahan mentah pada 1980-an, dan selama bertahun-tahun menjadi importir terbesar di dunia. Dengan meningkatnya kesadaran publik akan perlindungan lingkungan dan transisi negara menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau, China mulai menghentikan impor limbah padat secara bertahap pada 2017. [Xinhua]