Konferensi Pres Malam Anugerah LSF 2025
Wartabuana.com | Dunia perfilman dan pertelevisian Tanah Air kembali bersiap menyambut perhelatan bergengsi Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) 2025. Ajang tahunan yang memasuki penyelenggaraan kelima ini akan digelar pada 8 November 2025 dan disiarkan langsung di Indosiar mulai pukul 19.00 WIB. Dengan mengusung tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”, acara ini menjadi bentuk apresiasi terhadap insan kreatif yang berkomitmen menjaga kualitas tontonan publik melalui budaya sensor mandiri.
Kolaborasi LSF dan Indosiar: Tiga Kali Kepercayaan
Indosiar kembali dipercaya untuk menyiarkan malam puncak Anugerah LSF untuk ketiga kalinya. Direktur SCM Harsiwi Achmad mengaku bangga sekaligus tertantang membawa acara ini ke level yang lebih menarik tanpa meninggalkan pesan edukatif yang diusung oleh LSF.
“Pastinya Indosiar berterima kasih atas kepercayaan ini. Antara senang dan deg-degan karena sudah yang ketiga kalinya, jadi harus lebih baik dari sebelumnya. Tantangannya adalah bagaimana menjaga idealisme LSF tapi tetap menarik bagi penonton,” ujar Harsiwi dalam konferensi pers di SCTV Tower, Jakarta (3/11/2025).
Untuk mewujudkan hal itu, tim kreatif Indosiar telah menyiapkan format acara yang menggabungkan pesan edukatif tentang sensor mandiri dengan hiburan yang memikat. Sejumlah artis papan atas akan tampil, mulai dari Putri Ariani, Leslar Family, Band Ungu, hingga para kontestan Dangdut Academy yang dikenal dekat dengan masyarakat di berbagai daerah.
Pesan Edukasi Lewat Hiburan
Menurut Harsiwi, pelibatan para bintang dari program unggulan Indosiar bukan sekadar hiburan, tapi juga strategi untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya menonton sesuai usia.
“Dangdut Academy adalah program nomor satu kami, dan mereka datang dari Sabang sampai Merauke. Lewat musik dan hiburan yang mereka bawa, pesan sensor mandiri bisa sampai ke seluruh masyarakat,” jelasnya.
18 Kategori Penghargaan, 58 Ribu Karya Dikurasi
Tahun ini, Anugerah LSF 2025 akan menganugerahkan penghargaan dalam 18 kategori, termasuk Lifetime Achievement. Ketua LSF RI, Naswardi, menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya selebrasi, tetapi juga bagian dari edukasi publik agar semakin bijak dalam memilih tontonan.
“Ini adalah bentuk apresiasi kepada insan film dan televisi yang mendukung budaya sensor mandiri. Harapannya, perfilman kita makin maju dan literasi menonton masyarakat semakin tinggi,” ujar Naswardi.
Proses seleksi dilakukan secara ketat. Menurut Gustav Aulia, Ketua Panitia Anugerah LSF 2025, ada lebih dari 58 ribu karya yang dikurasi oleh 17 anggota LSF dan 20 tenaga sensor sejak Agustus 2023.
“Proses ini sudah berjalan berbulan-bulan, mencakup berbagai format tayangan dari film bioskop hingga iklan layanan masyarakat,” jelas Gustav.
Daftar Nominasi dan Kategori
Beberapa kategori menarik dalam Anugerah LSF 2025 antara lain:
Film Bioskop Sensor Mandiri Terbaik (Semua Umur, 13+, 17+, 21+)
Bioskop Peduli Sensor Mandiri Terbaik
Rumah Produksi Sensor Mandiri Terbaik
Televisi Peduli Sensor Mandiri dan Peduli Kebudayaan
Iklan Komersial & Layanan Masyarakat Sensor Mandiri Terbaik
Lembaga Pendidikan dan Kementerian/Lembaga Peduli Sensor Terbaik
Lifetime Achievement
Beberapa film yang masuk nominasi antara lain Hamka dan Siti Rahma Vol., Glenn Fredly The Movie, Siksa Kubur, dan Para Betina Pengikut Iblis Part 2. Sementara di kategori televisi, nama-nama besar seperti Indosiar, RCTI, Trans TV, dan SCTV ikut bersaing.
Mendorong Kualitas dan Kesadaran Penonton
Melalui ajang Anugerah LSF 2025, Lembaga Sensor Film berharap para pelaku industri semakin memperhatikan tanggung jawab sosial mereka terhadap publik. Tidak hanya soal kualitas produksi, tetapi juga bagaimana setiap karya bisa mendidik penonton untuk lebih bijak memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.
“Sensor bukan sekadar pemotongan adegan, tetapi membangun budaya menonton yang sehat,” tegas Naswardi.
Dengan dukungan Indosiar dan keterlibatan para seniman dari berbagai daerah, Anugerah LSF 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi tontonan di Indonesia — sebuah langkah nyata menuju ekosistem layar yang beragam, berkualitas, dan bertanggung jawab.









