WARTABUANA – Biarawati Prancis Suster Andre, merayakan ulang tahun ke-117, Kamis (11/2) setelah sembuh dari virus Corona beberapa pekan sebelumnya. Orang tertua di Eropa itu juga pernah melewati flu Spanyol lebih dari seabad lalu.
Bagi Suster Andre, hari ulang tahun ini membawa kebahagiaan untuknya. “Saya bertemu semua orang yang saya cintai dan berterima kasih kepada Tuhan karena memberikannya kepada saya,” kata Lucile Randon, yang memilih nama Suster Andre ketika bergabung dengan ordo Katolik pada 1944.
Setelah misa di kapel pribadi di panti jompo, Suster Andre duduk dengan tenang di kursi rodanya, tangannya tergenggam erat, saat dia menerima berkat dari uskup Toulon.
Pembatasan Covid-19 membuat keluarga tidak dapat mengunjungi biarawati tuna netra yang terus bersemangat ini. Kantor Presiden Emmanuel Macron termasuk di antara para penelepon yang mendoakannya.
Lahir pada 11 Februari 1904, Suster Andre telah menyaksikan dua pandemi global. Dia masih remaja ketika flu Spanyol melanda, diperkirakan menginfeksi sepertiga populasi dunia antara 1918 dan 1920.
Kakaknya menjadi salah satu dari setidaknya 50 juta korban meninggal selama pandemi itu. Namun Suster Andre malah selamat.
Pada 16 Januari, dia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, tapi tidak menunjukkan gejala. “Tidak. Saya tidak takut, karena saya tidak takut mati. Saya senang bersama anda, tapi saya ingin berada di tempat lain – bergabung dengan kakak laki-laki saya dan kakek saya dan nenek saya,” dia mengatakan kepada televisi Prancis, BFM TV.
Suster Andre adalah orang tertua kedua di dunia menurut Gerontology Research Group, setelah Kane Tanaka dari Jepang, yang berusia 118 tahun. []