WARTABUANA – Kementerian kesehatan Iran pada Minggu (14/2) memperingatkan kemungkinan munculnya gelombang baru COVID-19 setelah adanya laporan bahwa beberapa kasus varian baru virus itu terdeteksi di sejumlah wilayah di negara tersebut.
Kementerian itu menyebut bahwa tren peningkatan jumlah rawat inap akibat COVID-19 di beberapa provinsi, yang beriringan dengan terdeteksinya varian baru, merupakan “peringatan serius” adanya potensi “gelombang keempat” di Iran.
“Mengingat varian yang bermutasi itu lebih menular dan mematikan, jika prinsip-prinsip kebersihan yang relevan tidak dipatuhi, kita akan menghadapi situasi yang jauh lebih buruk dan rumit dibandingkan lonjakan COVID-19 sebelumnya di Iran,” tutur juru bicara Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran Sima Sadat Lari pada hari yang sama.
Kementerian kesehatan Iran melaporkan 7.390 kasus baru COVID-19 pada Minggu, menambah total penularan nasional menjadi 1.518.263.
Pandemi COVID-19 sejauh ini telah merenggut 58.945 nyawa di Iran, bertambah 62 dalam 24 jam terakhir, ujar Lari dalam konferensi pers hariannya.
Dari jumlah penularan baru itu, 568 di antaranya dirawat di rumah sakit, kata Lari, seraya menambahkan bahwa total 1.298.023 orang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan diizinkan meninggalkan rumah sakit, sementara 3.709 orang masih berada di unit perawatan intensif.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Teheran. (XHTV)