WARTABUANA – Di bar Jenia yang berada di Alun-Alun Dizengoff di Tel Aviv, Israel, para pejalan kaki yang dipenuhi rasa ingin tahu diajak untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 dengan hadiah bir dan kopi gratis.
Upaya terbaru yang diprakarsai oleh pemerintah kota mulai akhir pekan lalu ini bertujuan untuk mendorong kaum muda agar mengikuti vaksinasi karena kampanye vaksinasi di Israel, yang sejak Desember lalu telah menginokulasi sekitar separuh dari total populasinya, mulai melambat.
Mai Perez (29) adalah salah satu anak muda pertama yang mendapat bir gratis usai disuntik vaksin COVID-19 di bar Jenia.
“Saya pikir ini sangat bagus. Ide yang hebat untuk menarik kalangan anak muda di sini. Banyak orang bercengkerama di Alun-Alun Dizengoff, yang merupakan tempat populer, jadi ini cara mudah untuk mengajak mereka mengikuti vaksinasi.”
Kampanye vaksinasi ini dilaksanakan oleh layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom (MDA), bekerja sama dengan pemerintah Kota Tel Aviv dan Kementerian Kesehatan Israel, yang telah menyiapkan pos vaksinasi keliling di sejumlah tempat umum.
Saat ini MDA sedang mengerahkan karavan keliling khusus ke seluruh kota, yang dilengkapi lemari pendingin untuk menyimpan vaksin pada suhu yang ditentukan.
Ilee Levanon, seorang paramedis dari MDA, mengatakan bahwa mereka mendatangi tempat-tempat populer untuk memudahkan warga dalam menjalani vaksinasi. Dia menambahkan bahwa beberapa anak muda belum menerima vaksin karena menghindari antrean panjang di pusat vaksinasi atau karena prosedur pendaftaran vaksinasi yang terlalu rumit..
“Jadi, kami memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menerima vaksin dengan mudah tanpa birokrasi yang berbelit-belit,” katanya.
Ketika warga lanjut usia bergegas mendatangi pusat vaksinasi, kaum muda justru jauh lebih enggan untuk menerima suntikan vaksin. Sekitar 90 persen penduduk berusia di atas 60 tahun di Israel telah menerima vaksin COVID-19, sementara hanya separuh dari penduduk berusia 16-39 tahun yang telah diinokulasi, kata Kementerian Kesehatan Israel.
Generasi muda merasakan tekanan dan urgensi yang lebih rendah untuk mengikuti vaksinasi, terutama karena virus itu tampaknya kurang mematikan dan berbahaya bagi mereka.
Eytan Schwartz, juru bicara pemerintah Kota Tel Aviv, mengatakan kepada Xinhua bahwa “saat ini, Israel memiliki cukup vaksin untuk menginokulasi seluruh penduduk dalam sebulan. Tidak ada kekurangan vaksin, yang ada adalah kurangnya kemauan. Itulah yang kami coba atasi,” kata Schwartz.
“Jadi, Kota Tel Aviv membuat gerakan yang mengatakan kepada kaum muda, ingatlah betapa Anda merindukan bar, ingatlah betapa Anda merindukan kelab malam. Jika Anda dan teman-teman Anda tidak divaksinasi, maka tempat-tempat tersebut tidak akan dibuka. Bar, toko, restoran, dan kedai kopi telah ditutup selama setahun, dan kita ingin mereka dibuka kembali. Jadi, ikut vaksinasi adalah tanggung jawab Anda, agar kita dapat kembali membuka kehidupan malam di kota ini.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)