* Pada KTT BRICS ke-14, Xi meminta negara-negara BRICS untuk menjunjung tinggi solidaritas serta menjaga perdamaian dan ketentraman dunia, dengan mengatakan bahwa penting bagi negara-negara BRICS untuk saling mendukung dalam isu-isu mengenai kepentingan inti, mempraktikkan multilateralisme sejati, menjaga kesetaraan, keadilan dan solidaritas serta menolak hegemoni, intimidasi dan perpecahan.
* Mengingat bahwa negara-negara BRICS berkumpul bukan dalam klub yang tertutup atau lingkaran eksklusif, melainkan keluarga besar yang saling mendukung dan kemitraan untuk kerja sama yang saling menguntungkan, Xi mengatakan negara-negara BRICS harus menjunjung keterbukaan dan inklusivitas serta menyatukan kebijaksanaan dan kekuatan kolektif.
* Xi menyerukan untuk meningkatkan tata kelola ilmu pengetahuan dan teknologi global serta memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan merasakan manfaat dari hasil kemajuan ilmiah dan teknologi.
BEIJING, Presiden China Xi Jinping menggelar KTT BRICS ke-14 melalui tautan video pada Kamis (23/6) malam di Beijing, menyerukan negara-negara BRICS untuk menjaga perdamaian dan ketentraman dunia, mendorong pembangunan, serta melepaskan potensi dan vitalitas kerja sama.
“Berdiri di persimpangan sejarah, kita harus melihat kembali perjalanan yang telah kita lalui dan mengingat mengapa kita mendirikan BRICS dari awal, serta menantikan masa depan bersama yang lebih komprehensif, dekat, praktis dan kemitraan inklusif yang berkualitas tinggi demi bersama-sama memulai perjalanan baru kerja sama BRICS,” kata Xi.
Presiden China Xi Jinping menggelar KTT BRICS ke-14 melalui tautan video di Beijing, ibu kota China, pada 23 Juni 2022. (Xinhua/Li Xueren)
MENJAGA PERDAMAIAN DUNIA
Pada KTT tersebut, Xi meminta negara-negara BRICS untuk menjunjung tinggi solidaritas serta menjaga perdamaian dan ketentraman dunia, dengan mengatakan bahwa penting bagi negara-negara BRICS untuk saling mendukung dalam isu-isu mengenai kepentingan inti, mempraktikkan multilateralisme sejati, menjaga kesetaraan, keadilan, dan solidaritas serta menolak hegemoni, intimidasi, dan perpecahan.
“Tahun ini, kita mengadakan Pertemuan Menteri Luar Negeri dan Pertemuan Perwakilan Tinggi mengenai Keamanan Nasional, memperdalam kerja sama kontraterorisme, keamanan siber, dan isu lainnya, meningkatkan koordinasi di PBB dan lembaga multilateral lainnya, serta menyuarakan keadilan di panggung internasional,” ujarnya.
Xi menekankan bahwa Inisiatif Keamanan Global (Global Security Initiative/GSI), yang mengadvokasi visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan, mengikuti filosofi bahwa umat manusia adalah komunitas keamanan yang tak terpisahkan, dan bertujuan untuk menciptakan jalan baru menuju keamanan yang menghadirkan dialog, kemitraan dan saling menguntungkan alih-alih konfrontasi, aliansi dan menang-kalah (zero-sum).
“China bersedia bekerja dengan para mitra BRICS untuk mengoperasikan GSI dan membawa lebih banyak stabilitas dan energi positif ke dunia,” kata Xi.
MENJUNJUNG TINGGI KERJA SAMA DAN KETERBUKAAN
Mencatat bahwa kombinasi dari pandemi COVID-19 dan krisis Ukraina mengakibatkan gangguan pada industri dan rantai pasokan global, kenaikan harga komoditas yang berkelanjutan, serta sistem moneter dan keuangan internasional yang lebih lemah, Xi mengatakan negara-negara BRICS perlu menjunjung tinggi kerja sama demi mendorong pembangunan dan bersama-sama mengatasi risiko dan tantangan.
Presiden China Xi Jinping menggelar KTT BRICS ke-14 melalui tautan video di Beijing, ibu kota China, pada 23 Juni 2022. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri KTT tersebut. (Xinhua/Li Tao)
“Tahun ini, kami meluncurkan Inisiatif BRICS untuk Meningkatkan Kerja Sama dalam Rantai Pasokan serta Inisiatif Perdagangan dan Investasi untuk Pembangunan Berkelanjutan, mengadopsi Perjanjian Kerja Sama dan Bantuan Administratif Bersama di Bidang Bea Cukai dan Strategi Kerja Sama Ketahanan Pangan, serta mengadakan Pertemuan Tingkat Tinggi mengenai Perubahan Iklim untuk pertama kalinya,” kata Xi, seraya menambahkan bahwa negara-negara BRICS harus memanfaatkan platform baru ini dengan baik guna meningkatkan konektivitas rantai industri dan pasokan serta bersama-sama menghadapi tantangan dalam pengentasan kemiskinan, pertanian, energi, logistik, dan bidang lainnya.
Mencatat bahwa negara-negara BRICS berkumpul bukan dalam klub tertutup atau lingkaran eksklusif, melainkan keluarga besar yang saling mendukung dan kemitraan untuk kerja sama yang saling menguntungkan, Xi mengatakan negara-negara BRICS harus menjunjung tinggi keterbukaan dan inklusivitas serta menyatukan kebijaksanaan dan kekuatan kolektif.
Saat KTT Xiamen pada 2017, Xi mengusulkan pendekatan kerja sama “BRICS Plus”. Selama lima tahun terakhir, kerja sama “BRICS Plus” diperdalam dan diperluas, menjadi contoh utama kerja sama Selatan-Selatan dan mencari kekuatan melalui persatuan di antara negara berkembang dan emerging market, kata Xi.
“Tahun ini kami untuk pertama kalinya mengundang negara-negara tamu untuk menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri BRICS. Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Vaksin BRICS yang baru didirikan memiliki komitmen tegas terhadap keterbukaan. Langkah demi langkah, kami menyelenggarakan berbagai acara ‘BRICS Plus’ di berbagai bidang seperti inovasi ilmiah dan teknologi, pertukaran sumber daya manusia (SDM) dan pembangunan berkelanjutan. Semua ini menyediakan platform baru untuk kerja sama antara negara berkembang dan emerging market,” tambahnya.
MENJUNJUNG TINGGI SEMANGAT KEPELOPORAN DAN INOVASI
“Mereka yang memanfaatkan peluang ekonomi baru, seperti mahadata (big data) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), berada selaras dengan detak zaman,” kata Presiden Xi, seraya menambahkan bahwa negara-negara BRICS perlu menjunjung tinggi semangat kepeloporan dan inovasi serta melepaskan potensi dan vitalitas kerja sama.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato berjudul “Fostering High-quality Partnership and Embarking on a New Journey of BRICS Cooperation” (Memperkuat Kemitraan Berkualitas Tinggi dan Memulai Perjalanan Baru Kerja Sama BRICS) pada KTT BRICS ke-14 di Beijing, ibu kota China, pada 23 Juni 2022. (Xinhua/Li Xueren)
Xi menyerukan upaya meningkatkan tata kelola ilmu pengetahuan dan teknologi global, serta memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan merasakan manfaat dari hasil kemajuan ilmiah dan teknologi.
“Tahun ini, kami mempercepat pembangunan Kemitraan BRICS pada Pusat Inovasi Revolusi Industri Baru di Xiamen, menggelar Forum Pengembangan Internet Industri dan Manufaktur Digital dan Forum Mahadata untuk Pembangunan Berkelanjutan, mencapai Kerangka Kerja Kemitraan Ekonomi Digital, merilis Inisiatif untuk Kerja Sama Digitalisasi Manufaktur, dan membentuk jaringan pusat transfer teknologi dan mekanisme kerja sama kedirgantaraan,” tutur Xi.
Semua itu membuka saluran baru untuk koordinasi kebijakan industri yang lebih erat di antara negara-negara BRICS, ujar Xi.
Sebagai perwakilan dari negara berkembang dan emerging market, Xi meminta negara-negara BRICS untuk membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab pada titik kritis sejarah ini, tetap bersatu, mengumpulkan kekuatan, dan terus maju untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia serta bersama-sama menciptakan masa depan yang cerah bagi umat manusia. [Xinhua]