JENEWA – Sesi khusus Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly/WHA) dimulai di Jenewa, Swiss, pada Senin (29/11) di tengah meningkatnya kekhawatiran atas varian virus corona terbaru, Omicron.
JIANG XUELAN, Koresponden Xinhua:
“Sesi WHA pada Mei tahun ini memutuskan untuk membentuk kelompok kerja guna mempertimbangkan berbagai temuan dan rekomendasi dari sejumlah panel dan komite tentang kesiapsiagaan dan respons global terhadap COVID-19 sebelum memulai diskusi mereka pada Senin.”
Potensi perjanjian baru yang mengikat secara hukum tersebut dibahas pada sesi Senin.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan “perjanjian pandemi” baru tersebut diharapkan dapat mengatasi COVID-19 sebagai “sebuah krisis solidaritas dan berbagi.”
TEDROS ADHANOM GHEBREYESUS, Direktur Jenderal WHO:
“Meskipun berbagai wilayah lain mengalami tren penurunan atau stabil, jika ada satu hal yang dapat kita petik pelajaran darinya, adalah bahwa tidak ada wilayah, negara, komunitas maupun individu yang aman sampai kita semua aman.”
Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh Afrika Selatan pekan lalu. Sejauh ini, beberapa negara dan wilayah telah mengonfirmasi kasus infeksi Omicron.
Meskipun WHO mengatakan belum ada kepastian apakah Omicron lebih mudah menular atau mengakibatkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang telah diketahui, termasuk Delta, kekhawatiran semakin meningkat akan dampaknya terhadap kemanjuran vaksin dan perawatan yang ada saat ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenewa, Swiss. (XHTV)