WARTABUANA – Prancis pada Senin (22/2) memulai program tes saliva atau air liur untuk memantau penyebaran COVID-19 di sejumlah institusi pendidikan yang tetap buka di negara tersebut.
Saat menjalani tes, para pelajar harus meludah ke dalam sebuah tabung. Hasil tes akan tersedia dalam waktu 15 menit.
Tes air liur tidak terlalu invasif dan menyakitkan, sehingga para pelajar tidak takut untuk melakukannya. Mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat diterima, sehingga tidak segan untuk datang dan menjalani tes.
Di Saint-Etienne, enam perguruan tinggi dijadwalkan menggelar tes air liur pekan ini. Sebanyak 70 dari 900 pelajar telah mendaftarkan diri untuk menjalani tes pada hari pertama. Untuk dapat mengikuti tes tersebut, para pelajar harus mendapat persetujuan dari keluarga.
Beberapa perawat sekolah dan mahasiswa kedokteran bergabung dalam program ini untuk membantu mengumpulkan sampel air liur. Pusat-pusat pengujian didirikan di sejumlah perpustakaan sekolah.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Saint-Etienne, Prancis. (XHTV)