AMMAN – Kementerian Kesehatan Yordania pada Minggu (28/8) memperingatkan suhu tinggi di saat gelombang panas kering akan terus melanda negara itu setidaknya selama dua hari, seraya menganjurkan masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari.
Kalangan lanjut usia (lansia), anak-anak, dan penderita penyakit kronis harus sangat berhati-hati terkait risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh suhu panas ekstrem, seperti diperingatkan kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, Departemen Meteorologi Yordania memaparkan bahwa gelombang panas yang berlangsung saat ini menyebabkan kenaikan suhu sebesar 7 hingga 8 derajat Celsius di atas rata-rata dan diperkirakan tidak akan mereda sebelum Rabu (31/8), lapor kantor berita pemerintah Petra.
MOHAMMED AL-SHAKER, Direktur perusahaan prakiraan cuaca ArabiaWeather:
“Gelombang panas saat ini yang mendampak Yordania disebabkan oleh massa udara yang sangat hangat yang bergerak dari Jazirah Arab menuju Mediterania Timur. Kami memperkirakan gelombang panas ini akan berlangsung hingga akhir pekan, dengan suhu harian mencapai sekitar 40 derajat Celsius di banyak kota dan kegubernuran di Yordania, termasuk ibu kota (Amman).
Ini menjadi gelombang panas yang sedikit lebih lama, dan gelombang panas yang berlangsung lebih lama selalu menimbulkan sesuatu yang kami sebut sebagai lebih banyak tekanan panas, karena semakin banyak hari bersuhu tinggi terus-menerus telah menimbulkan dampak pada masyarakat dalam berbagai cara. Luka bakar akibat terpapar matahari (sunburn) menjadi hal nomor satu yang patut diwaspadai terjadi dalam kondisi gelombang panas dan cuaca panas seperti ini.
Jadi, kami selalu mengimbau kepada orang-orang untuk menghindari paparan sinar matahari selama jam puncak, siang, dan sore hari dalam waktu yang lama. Juga, untuk meningkatkan asupan air selama waktu-waktu tersebut dan mewaspadai jarak pandang yang terkadang rendah di beberapa jalan raya di luar kota akibat embusan debu.”
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania pada Minggu menyampaikan bahwa jaringan listrik di negara tersebut terbebani oleh permintaan yang melonjak.
Kementerian itu menyatakan bahwa beban listrik pada Sabtu (27/8) memuncak di angka 3.580 megawatt, memecahkan rekor beban listrik sebelumnya yakni 3.400 megawatt selama musim panas tahun ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Amman. (XHTV)