JUDUL: Pejabat paramiliter Irak sebut serangan udara AS dimaksudkan untuk lemahkan pasukan Irak
SHOOTING TIME: 4 Februari 2024
DATELINE: 5 Februari 2024
DURASI: 00:01:50
LOKASI: Baghdad
KATEGORI: POLITIK/MILITER
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan prosesi pemakaman
STORYLINE:
Falih al-Fayyadh, kepala pasukan paramiliter Irak Hashd Shaabi, pada Minggu (4/2) mengatakan bahwa serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap pangkalannya di Irak barat dimaksudkan untuk melemahkan kelompok tersebut sekaligus menghalangi mereka dalam melindungi negara.
Al-Fayyadh melontarkan pernyataan tersebut dalam prosesi pemakaman sebagian dari 16 anggota milisi yang tewas dalam serangan AS pada Jumat (2/2) malam waktu setempat di wilayah al-Qaim dan wilayah tetangganya, Akashat, yang terletak di Provinsi Anbar di dekat perbatasan Irak dengan Suriah. Serangan itu juga melukai 36 orang lainnya.
Al-Fayyadh mengatakan AS menargetkan fasilitas-fasilitas milik Hashd Shaabi, termasuk rumah sakit dan kantor administrasi, serta pasukan milisi tersebut yang dikerahkan untuk memerangi terorisme dan menjaga perbatasan.
Al-Fayyadh menuduh AS berbohong tentang mendukung Irak dalam perjuangannya melawan terorisme, dengan mengatakan, “Mereka (AS) berencana melemahkan dan menetralkan upaya pasukan kami dalam mencegah mereka menjalankan tugas dasar mereka di negara ini.”
Al-Fayyadh juga meminta perdana menteri Irak untuk “membela kedaulatan dan martabat Irak”, sembari menekankan bahwa “upaya tersebut tidak akan dapat berhasil jika pasukan (asing) tersebut tidak hengkang dari tanah Irak.” Dia juga mendesak untuk “membersihkan Irak dari kehadiran semua pihak asing.”
Komando Pusat AS pada Jumat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS menyerang lebih dari 85 target di Irak dan Suriah yang menjadi milik Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) Iran dan milisi-milisi sekutunya.
Serangan AS tersebut merupakan pembalasan atas serangan kelompok-kelompok dukungan Iran yang baru-baru ini menewaskan tiga tentara AS di Yordania timur laut. Ketiga tentara itu menjadi korban tewas pertama dari pihak AS di kawasan tersebut sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Baghdad.
(XHTV)