PHNOM PENH – Seorang pejabat di Kementerian Perdagangan Kamboja mengatakan bahwa kerja sama ekonomi China-ASEAN berjalan sangat erat berkat Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN (China-ASEAN Free Trade Agreement/CAFTA).
PENN SOVICHEAT, Juru Bicara sekaligus Wakil Sekretaris Negeri Kementerian Perdagangan Kamboja:
“China merupakan mitra yang sangat erat dengan ASEAN dan sebuah pasar yang besar. China merupakan sesuatu yang lebih penting bagi ASEAN. Perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China telah diterapkan dan menjadi sebuah alat penting bagi sebagian besar negara anggota ASEAN.”
Sovicheat mengatakan bahwa CAFTA menciptakan pasar yang sangat besar bagi total populasi sebanyak lebih dari 2 miliar jiwa dan menghapus sebagian besar tarif antara kedua pihak.
PENN SOVICHEAT, Juru Bicara sekaligus Wakil Sekretaris Negeri Kementerian Perdagangan Kamboja:
“Semua orang mendapatkan keuntungan dari pasar China. Oleh karena itu, saya menilai hubungan antara ASEAN dan China sebagai sebuah peluang besar dan hubungan yang penting. Itu sebabnya, ASEAN dengan cepat menginginkan China sebagai mitra.”
China dan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar bagi satu sama lain pada 2020.
Menurut sebuah laporan resmi, perdagangan antara China dan ASEAN mencapai 544,9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.055) dalam tujuh bulan pertama tahun ini, naik 13,1 persen secara tahunan (year on year), sementara investasi dua arah secara kumulatif melampaui 340 miliar dolar AS.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Phnom Penh. (XHTV)