JUDUL: Museum baru teamLab Borderless dibuka di pusat kota Tokyo
SHOOTING TIME: 1 Februari 2024
DATELINE: 9 Februari 2024
DURASI: 00:02:14
LOKASI: Tokyo
KATEGORI: BUDAYA/MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan museum
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): TAKASHI KUDO, Direktur Komunikasi teamLab
3. Berbagai cuplikan museum
STORYLINE:
Sebuah museum yang memamerkan karya-karya kolektif seni digital Jepang, teamLab, dibuka pada Jumat (9/2) di kompleks Azabudai Hills yang merupakan landmark baru di Tokyo.
TeamLab Borderless: Mori Building Digital Art Museum, yang terletak di Azabudai Hills yang baru saja dibuka di Jepang, memiliki sekitar 50 karya yang menggunakan proyektor dan berbagai pencahayaan, menampilkan “dunia karya seni tanpa batas.”
Dalam acara pratinjau baru-baru ini yang menampilkan karya-karya baru, Direktur Komunikasi teamLab Takashi Kudo mengatakan kepada Xinhua bahwa teamLab mencoba membuat museum baru ini menjadi lebih tanpa batas dan interaktif, yang memungkinkan para pengunjung menjadi bagian dari pameran tersebut dan kehadirannya akan memengaruhi karya-karya seni itu.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): TAKASHI KUDO, Direktur Komunikasi teamLab
“TeamLab Borderless ini, jika digambarkan dalam satu kata, seperti sebuah museum tanpa peta, jadi Anda dapat dengan bebas berkeliling ke seluruh ruangan. Ada begitu banyak karya seni. Karya-karya tersebut saling berkomunikasi, serta dapat bergerak, dan terkadang menyatu. Jika Anda tidak bergerak, bunga akan muncul. Dan jika Anda bergerak, bunga itu akan hilang. Jadi, tidak ada batas antara pengunjung dan karya seni. Itulah konsep utama dari Borderless. Di sini, kami mencoba membuatnya sedikit lebih tanpa batas.”
Tiket masuk ke museum itu dibanderol mulai dari 3.800 yen (1 yen = Rp104) bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun, sementara pengunjung di bawah usia tersebut dapat masuk dengan harga diskon.
Sebelumnya bertempat di Distrik Odaiba, museum TeamLab Borderless orisinal, yang terkenal dengan instalasi imersifnya yang menggunakan teknologi canggih, dibuka pada 2018 dan mencetak Rekor Dunia Guinness sebagai museum yang paling banyak dikunjungi di dunia yang didedikasikan untuk satu kelompok seni setelah menarik sekitar 2,2 juta pengunjung pada 2019.
Museum itu ditutup pada Agustus 2022 untuk persiapan relokasi ke pusat kota Tokyo.
Kolektif seni tersebut telah membuka pameran temporer dan permanen di Jepang dan di seluruh dunia, termasuk di kota-kota seperti New York City, London, dan Beijing.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)