KUALA LUMPUR – Perbatasan antar negara bagian dan nasional Malaysia akhirnya dibuka mulai Senin (11/10), dengan banyak pihak memuji langkah itu sebagai awal untuk kembali ke kondisi normal.
Pelonggaran pembatasan perjalanan ditujukan bagi mereka yang telah divaksinasi penuh, termasuk untuk pulang ke kampung halaman masing-masing guna bertemu dengan orang-orang tercinta dan untuk tujuan wisata, menyusul pengumuman yang disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Minggu (10/10).
Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi, Ismail Sabri menyerukan kepada mereka yang memutuskan untuk melakukan perjalanan agar tetap waspada dan tidak lengah serta mengikuti prosedur operasional standar (standard operating procedure/SOP) dan pedoman lainnya demi kesehatan dan keselamatan mereka sendiri.
“Sebagai contoh, jika Anda ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan orang tua Anda atau bepergian ke negara bagian lain, jalani pengujian COVID-19 terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan Anda.”
“Bagi mereka yang memiliki gejala, termasuk demam, batuk, flu, dan sesak napas, dimohon untuk menunda rencana perjalanan Anda. Jika ini diabaikan, maka ada kemungkinan penyebaran COVID-19 akan melonjak kembali,” ujar sang PM.
Ismail Sabri menambahkan bahwa membuka perbatasan negara bagian juga akan memungkinkan peluang bagi pemulihan sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi lainnya yang selama ini sangat tertekan.
Keputusan tersebut muncul setelah program imunisasi nasional berhasil memenuhi target 90 persen populasi orang dewasa yang divaksinasi penuh pada Minggu, dan memungkinkan negara itu untuk memacu kegiatan ekonominya, menyusul penerapan serangkaian aturan karantina wilayah (lockdown) yang panjang.
Ini merupakan kali pertama sejak Januari saat perjalanan antarnegara bagian akan diperbolehkan tanpa perlu mengantongi izin.
Mereka yang tinggal di Malaysia juga telah dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk alasan nonresmi maupun darurat sejak awal merebaknya pandemi pada Maret tahun lalu.
Malaysia mencatatkan penurunan jumlah penularan baru COVID-19 yang lambat namun stabil sejak akhir September dengan kurang dari 10.000 kasus baru harian COVID-19 dilaporkan sejak awal Oktober, dari angka tertinggi yakni 24.599 pada 26 Agustus.
Selain itu, jumlah kematian akibat virus corona juga mencatatkan tren penurunan.
Negara tersebut menyuntikkan 129.518 dosis vaksin pada Minggu saja dan sekitar 74,9 persen populasi negara itu telah menerima setidaknya satu dosis dan 65,2 persen telah mendapatkan vaksinasi penuh.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)