TAIYUAN – Hujan badai yang terus mengguyur Provinsi Shanxi di China utara menyebabkan 15 orang tewas dan tiga lainnya hilang, menurut konferensi pers yang digelar pada Selasa (12/10) oleh pemerintah provinsi tersebut.
Pada 2-7 Oktober lalu, Shanxi dilanda banjir musim gugur terkuat yang pernah tercatat. Hujan yang terus mengguyur berdampak terhadap hampir 1,76 juta penduduk di 76 kawasan setingkat wilayah di provinsi tersebut, sementara 120.100 orang telah dievakuasi.
Sekitar 238.460 hektare tanaman pangan rusak dan 37.700 rumah runtuh atau rusak parah, mengakibatkan kerugian ekonomi langsung sebesar 5,03 miliar yuan (1 yuan = Rp2.206).
Hingga Senin (11/10) pukul 17.00, bencana itu telah menyebabkan penangguhan 530 jalur voltase tinggi berdaya 10 kV ke atas, dan 332.700 rumah tangga mengalami pemadaman listrik.
Jalan raya sepanjang 6.021 km lebih juga mengalami kerusakan, mengakibatkan gangguan di 32 seksi jalan tol, 72 seksi jalan raya, serta 3.238 seksi jalan pedesaan.
Sejumlah departemen terkait di Shanxi pun dengan cepat merespons. Hingga Senin, lalu lintas di 30 seksi jalan tol yang terputus di provinsi tersebut telah kembali dibuka, sementara 19 seksi jalan raya dan 2.800 seksi jalan pedesaan telah dibuka kembali.
Departemen pasokan listrik mengerahkan total 12.948 personel dan 3.210 kendaraan untuk memperbaiki fasilitas yang rusak. Saat ini, lebih dari 95 persen rumah tangga yang sempat mengalami pemadaman listrik sudah kembali mendapatkan pasokan listrik. [Xinhua]