JUDUL: Krisis kemanusiaan memburuk di Gaza selatan seiring meningkatnya pertempuran
SHOOTING TIME: 6 Desember 2023
DATELINE: 8 Desember 2023
DURASI: 00:01:27
LOKASI: Jalur Gaza
KATEGORI: MILITER/MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. STANDUP (Bahasa Inggris): SANAA KAMAL, Reporter Xinhua, Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan
2. Berbagai cuplikan tenda-tenda darurat di Kota Rafah
3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): Warga Gaza yang mengungsi di Kota Rafah
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): Warga Gaza yang mengungsi di Kota Rafah
STORYLINE:
STANDUP (Bahasa Inggris): SANAA KAMAL, Reporter Xinhua, Kota Rafah, Jalur Gaza Selatan
“Sejak tentara Israel resmi memulai operasi militernya di Khan Younis, Gaza selatan, puluhan ribu orang mengungsi ke Kota Rafah yang menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi mereka. Di tengah minimnya tempat tinggal di Rafah, puluhan ribu orang terpaksa mendirikan tenda-tenda di area terbuka. Di sini, tidak ada air, makanan, listrik, atau layanan lain yang dipasok untuk penduduk setempat di tengah peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penyebaran penyakit di antara penduduk.”
Data dari PBB menunjukkan bahwa sebanyak 1,9 juta orang (sekitar 85 persen dari populasi) menjadi pengungsi di Gaza.
Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Program Pangan Dunia PBB menunjukkan bahwa antara 83 hingga 97 persen keluarga tidak memiliki makanan yang cukup di Gaza.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): Warga Gaza yang mengungsi di Kota Rafah
“Ketika kami berada di Kota Gaza, mereka (Israel) memerintahkan kami untuk pindah ke sebelah selatan, ke Khan Younis. Saya pindah ke sini (Kota Rafah) bersama seluruh keluarga saya. Suami saudara perempuan saya dan enam orang lainnya telah meninggal. Kami mengungsi secara permanen, kehilangan rumah dan toko-toko kami. Hidup kami seperti di neraka.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): Warga Gaza yang mengungsi di Kota Rafah
“Kami tiba di Rafah tiga hari yang lalu. Mereka (Israel) memerintahkan kami untuk mengungsi, jadi kami datang ke sini (Kota Rafah). Situasi di sini sangat sulit. Tidak ada makanan, minuman, atau apa pun.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jalur Gaza.
(XHTV)