TEGUCIGALPA – Kerusuhan terjadi di sebuah penjara perempuan di Honduras pada Selasa (20/6) waktu setempat, menewaskan sedikitnya 41 narapidana, seperti dikonfirmasi Direktorat Kedokteran Forensik Kementerian Publik Honduras.
Pihak berwenang sejauh ini telah menemukan 25 korban tewas terbakar dan 16 korban tewas dengan luka tembak di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Nasional untuk Adaptasi Sosial (National Women’s Penitentiary for Social Adaptation), yang terletak di bagian tengah Departemen Francisco Morazan, sekitar 35 kilometer dari ibu kota negara tersebut, Tegucigalpa, kata Juru Bicara Kementerian Publik Honduras Yuri Mora kepada awak media.
Jumlah korban tewas berpotensi bertambah seiring pihak berwenang melanjutkan pencarian di fasilitas itu, ujarnya.
Delma Ordonez, perwakilan kerabat para narapidana, mengatakan kerusuhan pecah setelah pihak berwenang mengumumkan aturan baru untuk penjara itu, termasuk melarang dan menyita televisi serta perangkat lainnya.
Menurut media setempat, tahanan yang terluka dilarikan ke rumah sakit di Tegucigalpa, sementara gambar-gambar jasad yang terbakar dan pemandangan berdarah lainnya pascakerusuhan itu sudah tersebar di media sosial.
“Kami tidak akan menoleransi tindakan vandalisme, ataupun juga pelanggaran di penjara ini,” kata Wakil Menteri Keamanan Honduras Julissa Villanueva melalui Twitter pada awal terjadinya kerusuhan itu, saat dirinya menyatakan keadaan darurat dan mengizinkan “intervensi segera” Kepolisian Nasional dan militer, serta petugas pemadam kebakaran.
Pihak berwenang diperkirakan akan merilis angka resmi korban tewas, beserta nama-nama narapidana yang meninggal, dalam beberapa jam mendatang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tegucigalpa. (XHTV)