YERUSALEM – Israel dan Amerika Serikat (AS) telah merampungkan sebuah uji terbang yang sukses dari pencegat rudal balistik Arrow-3, seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Israel pada Selasa (18/1).
Di sebuah lokasi pengujian di Israel tengah, pencegat rudal balistik mendeteksi dan menghancurkan sebuah target di luar angkasa, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Penyelesaian uji terbang tersebut merupakan “tonggak penting” bagi Israel untuk mempertahankan diri terhadap ancaman yang ada dan berkembang di kawasan tersebut, papar pernyataan itu.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memuji uji terbang tersebut karena “melengkapi Israel dengan kemampuan untuk mempertahankan diri dari berbagai ancaman yang berkembang,” dan menambahkan bahwa sistem Arrow-3 dapat “memberikan Israel kebebasan untuk bermanuver secara strategis.”
Direktur Badan Pertahanan Rudal (Missile Defense Agency/MDA) AS Jon Hill dalam pernyataan yang sama mengatakan bahwa uji terbang tersebut dirancang untuk “menantang setiap elemen sistem senjata Arrow, dan (pencegat rudal balistik) itu tampil dengan menakjubkan.”
Hill menambahkan bahwa MDA AS tetap berkomitmen untuk membantu Israel dalam meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya.
Sistem senjata Arrow-3 merupakan bagian dari sistem pertahanan multilapis Israel, yang mencakup Iron Dome, sebuah sistem yang bertujuan untuk mencegat roket jarak pendek dari Gaza, sistem pertahanan rudal jarak menengah hingga jauh David’s Sling, dan rudal antibalistik jarak jauh Arrow-3.
Pada 2021, Israel mengatakan tengah mengembangkan sistem perisai balistik baru, yang dinamai Arrow-4, dengan bekerja sama dengan AS.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)