SHIJIAZHUANG, Di saat China terus maju di jalur pembangunan hijau, pekerjaan ramah lingkungan, termasuk jagawana hutan dan insinyur sanitasi lingkungan, memasuki masa keemasan perkembangan yang pesat.
Niu Yuzhu merupakan seorang jagawana hutan yang bekerja di sebuah pertanian hutan di wilayah Zhuolu, Provinsi Hebei, China utara.
Selain tugas patroli rutin, Niu juga melakukan pekerjaan lain sebagai “kepala hutan” pertanian tersebut.
Berkat upaya selama puluhan tahun oleh banyak pekerja seperti Niu, tingkat cakupan hutan di wilayah Zhuolu telah meningkat dari 12 persen sekitar 70 tahun lalu menjadi 54,43 persen saat ini, dengan total luas area hutan mencapai 2.206.700 mu atau 147.113 hektare.
Baru-baru ini, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China memublikasikan edisi baru klasifikasi pekerjaan di negara itu dengan 134 profesi ramah lingkungan, naik dari 127 pada 2015.
Menurut pihak kementerian, profesi ramah lingkungan bergerak terutama di bidang-bidang seperti pemantauan, perlindungan dan tata kelola lingkungan ekologis, produksi energi baru, serta pemulihan dan pemanfaatan limbah, dengan berfokus pada pengembangan produksi, kehidupan, dan lingkungan ekologis yang berkelanjutan.
Di Distrik Baru Binhu di Kota Hengshui, Provinsi Hebei, Liu Zhenjie telah mengerjakan pemulihan lahan basah Danau Hengshui selama 21 tahun.
Mencakup 75 kilometer persegi, Danau Hengshui adalah satu-satunya cagar alam di dataran China utara yang mempertahankan ekosistem rawa, perairan, pantai, padang rumput, dan hutan lahan basah yang lengkap.
Sebuah laporan yang dirilis tahun ini oleh situs web pencarian kerja Liepin menunjukkan bahwa di antara semua subsektor, sektor netralitas karbon mengalami peningkatan terbesar secara tahunan (year on year) dengan lebih dari 400 persen pekerjaan baru pada kuartal pertama tahun ini.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service