BRUSSEL, Jumlah kasus COVID-19 di Eropa mengalami lonjakan selama libur Natal, dengan beberapa negara melaporkan persentase infeksi yang signifikan disebabkan oleh merebaknya virus corona varian Omicron yang sangat menular.
“Varian Omicron saat ini menyumbang 60 persen kasus infeksi virus corona di Belgia,” menurut seorang profesor kedokteran di Universitas Katolik Louvain.
Di Spanyol, berdasarkan data awal dari 6 hingga 12 Desember, sekitar 47 persen sampel yang dianalisis merupakan varian Omicron, menurut Kementerian Kesehatan Spanyol.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Center for Disease Prevention and Control) pada 15 Desember menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi pemodelan dan bergantung pada manfaat dari pertumbuhan dan tingkat kelolosan virus terhadap imunitas, Omicron kemungkinan menjadi varian yang dominan di Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EU/EEA) dalam kurun waktu dua bulan pertama 2022.
Demi membendung penyebaran COVID-19 selama perayaan Tahun Baru, banyak negara Eropa memperkenalkan sejumlah langkah-langkah baru.
Pada Senin (27/12), Yunani mengumumkan langkah-langkah antivirus yang lebih ketat. Pemerintah memutuskan bahwa penggunaan wajib masker tipe KN95 atau FFP2 atau masker bedah ganda di toko-toko dan transportasi umum juga akan diterapkan di ruang publik ramai lainnya, baik di dalam maupun luar ruangan, serta untuk para pekerja katering, terhitung sejak 3 hingga 16 Januari 2022.
Dalam tiga pekan setelah 3 Januari, aktivitas-aktivitas dalam ruangan di Prancis akan dibatasi hingga 2.000 orang, dengan acara di luar ruangan dibatasi hingga 5.000 orang, dan gelaran konser berdiri akan dilarang.
Di Jerman, pemerintah federal dan negara bagian telah sepakat sebelum Natal untuk membatasi berbagai pertemuan pribadi mulai 28 Desember, mengizinkan maksimal 10 orang untuk berpartisipasi, bahkan jika mereka semua telah divaksinasi atau sembuh dari COVID-19.
Menteri Kesehatan Jerman menyerukan kepada warga agar mempercepat vaksinasi, dengan tujuan “memungkinkan kita memangkas secara signifikan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit akibat varian Omicron.” Selesai
Diproduksi oleh Xinhua Global Service