BEIJING, Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (8/3) meminta Amerika Serikat (AS) untuk merilis keseluruhan rincian laboratorium biologisnya di Ukraina, dan mendesak pihak-pihak terkait agar memastikan keamanan laboratorium tersebut.
Beberapa laporan media belum lama ini mengatakan bahwa laboratorium biologis itu menyimpan sejumlah besar virus berbahaya, dan Rusia dalam operasi militernya menemukan bahwa AS menggunakan fasilitas tersebut untuk program-program militer biologis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan dalam taklimat media harian bahwa untuk kesehatan dan keselamatan orang-orang di Ukraina, daerah sekitarnya, dan seluruh dunia, semua pihak terkait harus memastikan keamanan laboratorium tersebut.
“Secara khusus Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling memahami tentang laboratorium ini, harus merilis informasi spesifik yang relevan secepatnya, termasuk virus apa yang disimpan dan penelitian yang telah dilakukan,” kata Zhao.
Kegiatan bio-militer AS di Ukraina hanyalah “puncak dari gunung es,” kata Zhao. Dengan menggunakan berbagai nama, Departemen Pertahanan AS mengendalikan 336 laboratorium biologis di 30 negara.
“Apa niat Amerika Serikat yang sebenarnya? Apa sebenarnya yang telah mereka lakukan? Ini selalu menjadi sumber keresahan bagi komunitas internasional,” kata Zhao.
Selain itu, hanya Amerika Serikat yang selama 20 tahun memblokir pembentukan protokol verifikasi Konvensi Senjata Biologis (Biological Weapons Convention/BWC), dan menolak untuk menerima inspeksi fasilitas biologis di dalam dan di luar perbatasannya, yang semakin memperparah kekhawatiran masyarakat internasional, lanjut Zhao.
“Kami sekali lagi mendesak pihak AS agar sepenuhnya mengklarifikasi kegiatan militer biologisnya baik di dalam maupun di luar negeri, serta menerima verifikasi multilateral,” kata Zhao. [Xinhua]
Diproduksi oleh Xinhua Global Service