LAGOS – Badan antinarkoba Nigeria pada Selasa (27/9) membakar 1,8 ton kokain yang baru-baru ini ditemukan dari sebuah gudang di Lagos, pusat ekonomi Nigeria.
Berbicara pada sebuah upacara di Lagos, Mohamed Buba Marwa, Ketua Badan Penegakan Hukum Narkoba Nasional (National Drug Law Enforcement Agency/NDLEA) Nigeria, mengatakan volume penyitaan narkoba tersebut, dengan nilai lebih dari 278 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.155), menunjukkan betapa parahnya aktivitas kriminal terkait narkoba.
Menurut pernyataan NDLEA pada 19 September, badan tersebut menggerebek sebuah gudang tersembunyi di daerah Ikorodu di Lagos. Para petugas menemukan 1,8 ton kokain dan menangkap lima tersangka.
Pernyataan tersebut menggambarkan penyitaan itu sebagai “penyitaan kokain tunggal terbesar” dalam sejarah NDLEA.
Menyusul penyitaan bersejarah itu, Pengadilan Tinggi Federal di Lagos mengeluarkan perintah untuk pemusnahan secara terbuka atas barang sitaan tersebut, kata Marwa.
Lebih lanjut Marwa mengatakan NDLEA akan melanjutkan perjuangannya melawan para pengedar narkoba, seraya menambahkan bahwa 2.904 pelaku kriminal terkait narkoba menjalani berbagai hukuman penjara sejak Januari 2021, sementara beberapa kasus lainnya sedang diproses di pengadilan.
Perdagangan dan penyalahgunaan narkoba menimbulkan masalah di negara berpopulasi tertinggi di Benua Afrika tersebut, dengan seringnya laporan tentang penyitaan narkoba dan penangkapan tersangka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lagos, Nigeria. (XHTV)