JAKARTA, WB – Pernyataan mengejutkan yang dilontarkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, kala menyebut calon presiden (capres) Prabowo Subianto adalah seorang psikopat dianggap sebagai bentuk penilaian yang tidak fair.
Pakar Psikologi Universitas Indosesia (UI), Dewi Haroen menjelaskan, setiap orang akan mengalami perubahan, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental, sehingga tidak adil jika penilaian hanya mengacu pada masa lalu.
“Tidak fair dong menilai Prabowo dari masa lalunya, tanpa membandingkan dengan keadaan saat ini,” kata Dewi.
Menurutnya, mantan Danjen Kopassus itu punya sikap disiplin dan tegas. Namun usai menanggalkan semua seragam kemiliterannya, sikap dan sifar Prabowo pasti telah berbeda. Apalagi Prabowo saat ini merupakan seorang sipil yang berprofesi sebagai pengusaha.
“Saya kira Prabowo tidak seperti yang dituduhkan. Lihat Prabowo hari ini. Dia tidak lagi segarang ketika di militer, murah senyum, mudah berbaur, dan tentunya hidup normal seperti masyarakat pada umumnya,” bebernya.[]
Seperti diberitakan sebelumnya, Hendropriyono buka-bukaan soal capres Prabowo yang sempat menjadi bawahannya. Menurutnya, dalam sebuah tes di perwira, Prabowo mendapatkan nilai grade 4 dan paling rendah.
Hendro mengatakan, seorang anggota TNI dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. Namun, dia menegaskan bukan hanya emosional tetapi Prabowo dianggap sudah psikopat.
Kini, kubu Prabowo melaporkan Hendropriyono ke Mabes Polri karena ucapannya itu dinilai sebagai penghinaan dan pencemaran nama baik.