JAKARTA, WB – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku kesal kepada bawahannya karena diduga typo atau salah mengetik kepanjangan KPK pada sebuah amplop dari Kemendagri. Yang seharusnya Komisi Pemberantasan Korupsi justru KPK ditulis menjadi Komisi Perlindungan Korupsi.
“Saya sudah minta kepada Sekjen Kemendagri apapun, siapapun pegawai tersebut harus langsung diberhentikan dengan tidak hormat,” tegas Tjahjo, Jakarta, belum lama ini.
Kesalahan tersebut dinilai berdampak luas untuk hubungan dua instansi. “Pemecatan staf itu dapat menjadi pembelajaran bagi staf lainnya untuk lebih teliti dalam mengerjakan surat menyurat antarinstansi,” tutur Tjahjo.
Menurut Tjahjo Insiden salah ketik surat Kemendagri “Komisi Perlindungan Korupsi”, ini merupakan sabotase di dalam Kementrian. “Selama ini pengetikan alamat surat keluar ditujukan Kepada-nya tdk pernah salah,” tulis Tjahjo lewat akun twitternya.
“Baru semalam saya mencari tahu langsung kebenarannya, dan benar ada sabotase dr dalam,” kata Tjahjo.
“Hr ini Kemendagri jg memecat pegawai yg mengetik amplop surat kpd KPK tsb yg indikasinya disengaja disalahkan/diplesetkan,” kata Tjahjo lagi.
Di jejaring sosial twitter “Komisi Perlindungan Korupsi” menjadi trending topic. Netizen pun rupanya sependapat dengan staf Kemendagri yang menulis “Komisi Perlindungan Korupsi”. Memang benar itu kepanjangan KPK seharusnya seperti itu.
“Staf jujur kok bisa dipecat,” ucap salah satu netizen sebagaiman ditelusuri Wartabuana.com, Jakarta, Kamis (9/6).
“Bukankah benar adanya Pak. saat ini sudah menjadi Komisi Perlindungan Korupsi,” tulis akun dengan nama @lovely_osho disertai tagar #JujurItuHebat. []