WARTABUANA – Dalam diskusi tentang pendidikan bertajuk ‘Dialog Pendidikan’ yang diselenggarakan di Mal FX Sudirman, Jakarta, Selasa (08/01/2019, Cawapres Sandiaga Uno menyoroti tentang biaya pendidikan dan kesejahteraan guru di Indonesia.
Dalam diskusi itu juga hadir Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Prof Arief Rahman dan politikus PAN Tubagus Dedy S Gumelar alias Miing. Hadir pula para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-DKI Jakarta.
Menurut Sandiaga, imbas dari biaya pendidikan tinggi salah satunya yakni banyak masyarakat yang jenjang pendidikannya tidak sesuai dengan usia. Misalnya, anak usia 9 tahun yang seharusnya sudah duduk di kelas 3 SD, namun masih duduk di kelas 1 SD.
Contoh di atas, dalam bahas pendidikan disebut angka partisipasi murni (APM). Pengalaman Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta, APM di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu rendah.
Sandiaga menilai kesejahteraan guru PAUD merupakan suatu hal yang penting. Sebab, sambung Sandiaga, upaya mencerdaskan sebagaimana dalam UUD 1945 harus dimulai sejak usia dini.
“Salah satu PR (pekerjaan rumah) yang paling besar di Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu itu APM-nya itu masih rendah dibandingkan dengan kota metropolis lainnya,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mendengar keluhan dari para guru PAUD se-DKI. Para guru PAUD mengeluh soal kesejahteraan. “Tadi banyak masukan juga berkaitan dengan guru PAUD, bagaimana kesejahteraan bisa kita tingkatkan. Untuk memberikan peningkatan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak bagi para guru-guru PAUD, dan juga beberapa rekan guru swasta yang menginginkan bahwa gap yang ada sekarang antara guru-guru swasta dan guru-guru ASN (PNS) itu bisa diperkecil ke depan,” papar Sandiaga.
Sandiaga menilai kesejahteraan guru PAUD merupakan suatu hal yang penting. Sebab, sambung Sandiaga, upaya mencerdaskan sebagaimana dalam UUD 1945 harus dimulai sejak usia dini.
“Dan perhatian kita agar tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa ini betul-betul kita bisa realisasikan dan wujudkan tahun 2019 di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi,” ujar Sandiaga.[]