WARTABAUANA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (19/2) memperingatkan bahwa perubahan kebijakan terhadap program nuklir Iran akan “memberi jalan bagi Iran untuk memiliki persenjataan nuklir.”
Peringatan Netanyahu muncul beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan kesiapannya untuk kembali melakukan negosiasi dengan Iran mengenai kesepakatan nuklir 2015, tiga tahun setelah pemerintahan AS sebelumnya menarik Washington dari kesepakatan tersebut.
“Israel tetap berkomitmen untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir dan sikapnya terhadap perjanjian nuklir tidak berubah,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Israel menjalin komunikasi erat dengan Amerika Serikat dalam masalah ini.”
Menurut laporan media, Netanyahu sebelumnya telah mendapatkan pemberitahuan tentang perubahan kebijakan Amerika. Sebelumnya pada pekan ini Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan, kali pertama sejak pelantikan Biden pada Januari.
Kesepakatan nuklir Iran 2015 diperkirakan menjadi duri besar dalam hubungan antara Israel dan AS, karena AS juga diperkirakan akan melonggarkan sanksi tertentu untuk Iran.
Menganggap Iran sebagai musuh bebuyutannya, Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap target-target Iran di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Para pejabat Israel telah berulang kali berjanji untuk tidak mengizinkan Iran memperoleh kemampuan nuklir. [Xinhua]