WARTABUANA – Sebuah koalisi perguruan tinggi dan universitas di Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/12) mendesak Kongres dan pemerintah negara itu untuk menyelesaikan negosiasi terkait bantuan COVID-19 dengan nilai sedikitnya 120 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.164) untuk pendidikan tinggi.
Seiring “cakupan tekanan keuangan mahasiswa dan institusi semakin bertambah” akibat pandemi COVID-19, sejumlah perguruan tinggi menghadapi peningkatan dalam kebutuhan keuangan mahasiswa dan biaya khusus COVID, serta penurunan dalam pendaftaran dan pendapatan tambahan, menurut sebuah surat yang ditandatangani oleh Dewan Pendidikan AS (American Council on Education) dan 100 kelompok lainnya.
Sejumlah perguruan tinggi dan universitas di AS menghadapi skala “krisis yang hampir tak terbayangkan,” namun, banyak negara bagian telah memangkas anggaran pendidikan tinggi mereka, papar surat tersebut.
“Lebih dari 63 persen mahasiswa pernah mengalami kerugian finansial secara langsung atau melalui keluarga mereka karena pandemi,” tulis surat itu, mengutip sebuah studi yang dilakukan oleh American College Health Association dan Healthy Minds Network.
Sebuah prakiraan pada April memprediksi bahwa pendapatan institusional mengalami penurunan 25 persen dalam pendapatan tambahan, yang mencakup pendapatan biaya kamar dan asrama, biaya konferensi dan fasilitas, tiket acara, biaya parkir, dan toko buku, lanjut surat tersebut.
Diungkapkan surat itu, pendaftaran juga anjlok di tengah pandemi, dengan penurunan 13 persen pada mahasiswa baru di seluruh institusi AS.
AS masih menjadi negara yang paling terdampak coronavirus dengan mencatatkan lebih dari 13,9 juta kasus dan 273.300 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins. [xinhua]