WARTABUANA – Komentar Trubus Rahadiansyah, pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, tentang pribadi Trubus Rahadiansyah dianggap ucapan ngawur dan fitnah oleh Wakil Sekjen Partai Gerindra Sudaryono.
Sudaryono yang pernah menjadi sekretaris pribadi Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya terkait komentar Trubus Rahadiansyah yang menilai kepribadian orang nomor satu di Partai Gerindra secar negatif.
“Dia tidak mengenal Prabowo, mestinya tidak berkomentar soal hal-hal yang tidak diketahuinya. Ngawur, Ini bisa kepada negative news, bahkan menjurus kepada fitnah,” kata Sudaryono, di Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Ironisnya, menurut Sudaryono, pengamat tersebut membawa-bawa nama besar kampusnya, sehingga berpotensi merugikan nama baik segenap civitas akademica kampusnya itu. “Kasihan kampusnya, bukan mengomentari kebijakan publik atau pun politik secara akademis, tetapi malah bicara ngawur soal pribadi seseorang,” katanya
Sudaryono mengingatkan, pada saat ini hanya ada dua calon Presiden RI yang paling kuat, yaitu Jokowi, dan Prabowo Subianto. Selain itu, Prabowo Subianto adalah pemimpin partai, yaitu Ketua Umum / Ketua Dewan Pembina Partai Prabowo, jadi ngawur sekali komentar pengamat itu.
Sudaryono menambahkan, Prabowo maju menjadi Capres bukan dari keinginan Prabowo Subianto, tapi didorong oleh semua kader Partai Gerindra dari Aceh hingga Papua.
“Bukan itu saja, hasil keputusan Ijtima Ulama dan Umat juga merekomendasikan Prabowo Subianto menjadi Capres RI,” kata Sudaryono.
Menurut Sudaryono, Prabowo ingin mengaplikasikan visi dan misi serta program kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Rakyat sedang sulit kondisi ekonomi nya. Program kita akan banyak fokus pada program ekonomi. Pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan dan juga bagaimana harga harga kebutuhan bisa terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.
Karena itulah, Sudaryono meminta agar pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah tidak asal berkomentar.[]