JAKARTA, WB – Perbedaan suku, agama, ras, ideologi dijadikan saat ini sudah dijadikan alat untuk memecahbelah anak bangsa.
Situasi politik nasional belakangan ini bahkan dinilai sudah memprihatinkan. Perbedaan yang sejatinya jadi ciri bangsa Indonesia, justru seakan dijadikan amunisi untuk meluluhlantakkan persatuan kesatuan yang sudah ratusan tahun hidup dalam harmoni.
“Kami sebagai anak bangsa merasa terpanggil untuk mengingatkan seluruh elit politik, masyarakat juga seluruh elemen nasional untuk menempatkan persatuan kesatuan diatas segala kepentingan dan golongan, ” demikian dikatakan Taufan Hunneman, Koordinator organisasi yang menamakan diri Kita Indonesia, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Sabtu (12/11/2016).
Menurutnya, Pilkada serentak bulan februari 2017 nanti telah membawa kita kedalam perbedaan dan tidak menutup kemungkinan pertikaian diantara kita.
Senada dengan itu, Sudung Napitupulu, Jubir masyarakat demokrasi Jakarta mengatakan, bahwa pilkada merupakan satu mekanisme demokrasi yang harus di jalankan secara beradab serta bertanggungjawab , Karena itu pilkada harus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Iapun menolak tegas politisasi agama, suku maupun ras dalam isu kampanye dalam bentuk apapun.
“Demokrasi telah memilih pemerintahan yang sah, sehingga segala upaya makar maupun upaya lainnya di luar cara – cara demokrasi harus di tolak dan tidak di benarkan, ” tegasnya.
“Kami meminta seluruh elemen masyarakat baik ormas, perkumpulan maupun komunitas baik yang mewakili agama, suku maupun etnis harus bersama2 menjaga keutuhan serta persatuan, ” tandasnya.
Organisasi Kita Indonesia terdiri dari sejumlah elemen, diantaranya, Eksponen Km Jayabaya, United One, Masyarakat Demokrasi Jakarta, Masyarakat Profesional Untuk Keberagaman, Forum Aktivis 98 dan P3 Kodau 5.[]