WARTABUANA – Di masa transisi pada situasi normal baru atau new normal dan menuju kepada masyarakat yang produktif dan bebas Virus Corona atau Covid-19, langkah-langkah yang diperhatikan adalah disiplin mematuhi protokol kesehatan yaitu tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis., M.Si. di hadapan awak media, usai meninjau Rumah Sakit Khusus Infeksi Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (12/6/2020).
Panglima TNI mengatakan bahwa salah satu faktor pendukung memberikan jaminan pelaksanaan normal baru adalah fasilitas observasi dan fasilitas isolasi. Semuanya tahu bahwa vaksin Corona belum ditemukan. Artinya, kemungkinan terpapar Covid-19 bisa terjadi apabila tidak melakukan apa yang sudah menjadi instruksi dari pemerintah maupun dari pihak World Health Organization (WHO).
Sementara itu, pada saat berkunjung ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Panglima TNI dan Kapolri meninjau Ruang ICU, fasilitas pendukung dan Ruang Isolasi yang dilengkapi dengan tekanan negatif untuk ruangannya.
Panglima TNI dan Kapolri memberikan bantuan secara simbolis berupa peralatan medis yang diterima oleh perwakilan dari para Medis RSKI Pulau Galang dan mengucapkan terima kasih atas pengabdian para tenaga medis.
Sebelumnya, beberapa saat setelah mendarat di Bandara Hang Nadim, Panglima TNI bersama Kapolri menyerahkan bantuan berupa dua unit mobil Toyota Inova kepada Danrem 033/WP Brigjen TNI Harnoto, S.Sos. Kedua unit kendaraan tersebut akan digunakan untuk mobilitas tenaga medis RSKI Pulau Galang.
Usai melakukan peninjauan di RSKI Pulau Galang, Panglima TNI dan Kapolri meninjau pelaksanaan disiplin protokol kesehatan di Kepri Mall, Batam.
Saat berbicara dengan Manajemen Kepri Mall, Panglima TNI mengatakan bahwa kedatangannya bersama Kapolri adalah untuk mengecek secara langsung kondisi di lapangan dan memastikan kesiapan pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan. Untuk itu, aturan harus dijalankan dan pengunjung maksimal 50% dari total kuota Mall.[]