WARTABUANA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Bagus Puruhito dan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono, meninjau langsung lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan menggunakan KRI John Lie-358 yang bertolak dari Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/01/2021).
Seperti diketahui bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut mengangkut sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Panglima TNI menyampaikan ucapan belasungkawa dan duka yang mendalam terkait tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. “Saya turut prihatin dan berbela sungkawa atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182,” ungkapnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dari hasil pemantauan terakhir telah didapatkan titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, sesuai dengan koordinat yang diberikan dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut. “TNI telah menurunkan tim penyelam dari Denjaka dan Kopaska TNI AL, dan mudah-mudahan apa yang ditemukan oleh KRI Rigel 933 memang tepat sesuai dengan perkiraan,” ujarnya.
Panglima TNI menyampaikan bahwa TNI mendukung penuh upaya pencarian dan pertolongan untuk menemukan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di bawah komando Basarnas. “Sejumlah Alutsista dan personel TNI dilibatkan untuk mendukung pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan mengerahkan pesawat, helikopter, dan KRI serta menerjunkan tim penyelam dari Denjaka dan Kopaska TNI AL,” katanya.
Selanjutnya Panglima TNI mengatakan bahwa proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kemajuan dengan ditemukannya serpihan pesawat hingga lifevest jacket oleh penyelam dari Kopaska dan Denjaka TNI AL. “Seperti yang saya sampaikan tadi pagi ketika di dermaga bahwa KRI Rigel 933 sudah menemukan sinyal dan setelah dilakukan penyelaman oleh Kopaska itu sudah ditemukan beberapa serpihan dari pesawat tersebut seperti lifevest jacket, kemudian warna bagian dari pesawat ada dan juga bagian dari ada registrasinya dikedalaman 23 meter,” tuturnya.
Panglima TNI berharap proses evakuasi bisa segera dilakukan karena dari informasi para penyelam jarak pandang di bawah air saat ini cukup bagus. “Dilaporkan dari penyelam bahwa visibility di bawah air tersebut juga baik dan cukup jelas, sehingga memungkinkan apabila nanti ditemukan bagian-bagian dari pesawat tersebut termasuk korban, sampai sore hari ini mudah-mudahan bisa diangkat kalau tidak ada perubahan arus di bawah,” urainya.
Pengerahan personel, materiil dan Alutsista TNI yang dikerahkan untuk mendukung operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182 meliputi TNI AD 130 orang (Kodam Jaya) ; TNI AL 1.218 orang, materiil (6 Sea Rider, 6 perahu karet, 25 alat selam), Alutsista (16 KRI, 3 Heli) ; TNI AU 50 orang, Alutsista (2 Heli, 1 CN 295, 1 Boeing Intai Strategis) termasuk 2 Tim SAR Paskhas 12 orang.
Total keseluruhan yaitu personel : 1.398 orang; Materiil : 6 Sea Rider, 6 perahu karet, 25 alat selam ; dan Alutsista : 16 KRI, 5 Heli, 1 CN 295, 1 Boeing Intai.[]