JAKARTA, WB – Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama bersatu mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia, hal itu kata Gatot demi kepentingan dan kemakmuran rakyat.
“Saya ingatkan jangan sampai pihak asing menjadikan negeri ini sebagai kancah konflik antar kelompok untuk menguasai sumber daya alam Indonesia,” kata Gatot, saat Rapat Kerja Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Rakernas KLHK) Republik Indonesia, di Auditorium DR. Soejarwo Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).
Panglima menambahkan sebagai bangsa Indonesia harus tetap waspada terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia, kalau tidak ingin menjadi perebutan negara lain.
Panglima juga menambahlan bahwa gambaran tentang Kepulauan Anambas yang memiliki luas sekitar 7 ribu hektar dan memiliki sumber air yang sangat dibutuhkan masyarakat, sementara 3 ribu hektar lebih akan dibuat sebagai kebun karet.
“Ini yang sering diresahkan masyarakat, maka perlu adanya evaluasi aturan terhadap luas kepemilikan lahan,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, ancaman nyata bangsa Indonesia adalah kompetisi global antar negara yang berubah menjadi kompetisi antar manusia dalam bentuk migrasi lintas negara untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
“Ini menjadi suatu peringatan dan harus kita waspadai, karena Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang kaya akan sumber daya alam,” tegasnya.
Masih kata Panglima, perkembangan penduduk dunia luar biasa dan semakin hari semakin bertambah, sementara itu energi dan pangan makin berkurang. Hal itulah kata panglima yang menyebabkan persaingan global antar negara di dunia.
“Dunia tidak bertambah luas tetapi semakin sempit, sedangkan kebutuhan sumber daya alam berupa energi dan pangan semakin berkurang,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Ir. Joko Widodo bahwa Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu pulau, 1.340 ribu suku dan 1.150 ribu bahasa daerah.
“Untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia sepanjang masa kita harus menguatkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Inilah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia,” pungkasnya.[]