KALIMANTAN, WB – Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah memulangkan bekas anggota ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke daerah asal, sekaligus menyiapkan berbagai program rehabilitasi sosial.
“Kami ingin memastikan pasokan logistik cukup, terutama saat proses pemulangan yang dilakukan secara bertahap ke daerah asal mereka masing-masing, ” papar Mensos di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/1/2016).
Menurut Khofifah, hingga tadi malam, sebanyak 2200 orang teridentifikasi di Kalimantan Barat di 8 ritik, 2 titik di Pontianak, serta 6 titik lainnya masih terus update. Selain itu, juga ada 6 titik di Kubu Raya ada 448 orang, Bengkayang ada 257 orang, serta Mempawah, Kapuas ada 106 orang.
“Sementera waktu di 2 titik dulu agar fokus dan tidak bergerak dahulu. Kami sudah berkomunikasi dengan Menkopolhukam agar mungkinkan bisa naik helikopter,” katanya.
Namun tidak bisa dipulangkan langsung serentak, mengingat kapasitas KRI bisa mengangkut 500 orang. Untuk tahap awal, segera dipulangkan 375 orang melalui jalur laut menuju Semarang diperkirakan 2 hari tanpa jeda dan dilanjutkan ke Surabaya 3 hari.
“Dinas Sosial (Dinsos) sudah siap dan jika KRI datang dan mereka akan bermalam sehari baru ke meneruskan ke Surabaya, ” katanya.
Sedangkan bagi mereka yang bergama Islam lanjut Khofifah akan dibina oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat, agar mendapat pencerahgan agama yang benar.
“Kami sudah mendapat informasi mereka tidak shalat dan puasa. MUI setempat yang akan memberikan pencerahan, supaya tidak terafiliasi komunitas menamakan Islam, tapi tidak shalat dan puasa,” tandasnya.[]