WARTABUANA – Profesi pemancing kepiting di Alaska hingga saat ini terdata sebagai pekerjaan paling berbahaya di dunia. Alasannya, pemancingan kepiting di negara ini berlangsung di musim dingin yang sangat mematikan.
Jenis kepiting yang dikejar oleh nelayan adalah Red King Crab atau raja kepiting merah yang berukuran besar dan dagingnya luar biasa lezat ketika dimakan. Harga kepiting bisa mencapai jutaan rupiah terutama yang berukuran besar.
Ironisnya, kepiting merah ini muncul di lautan Alaska dalam waktu sangat singkat karena perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Musim pemancingan kepiting paling tinggi terjadi dari periode Oktober hingga Januari.
Pada periode ini, suhu udara di Alaska sangat dingin, terutama di perairan Laut Bering. Seringkali terjadi badai di laut sehingga menambah fatalitas pekerjaan ini. Menurut data, dalam seminggu paling tidak ada satu nelayan yang tewas dalam pekerjaan tersebut.
Penyebab kematian paling tinggi yaitu disebabkan oleh hipotermia yang muncul karena suhu sangat dingin. Penggunaan alat-alat berat di cuaca lautan yang tidak bersahabat juga berpotensi tinggi mengakibatkan pekerja mengalami kecelakaan.
Pada tahun 2006, Bureau of Labour Statistics di AS memberikan nilai tingkat fatalitas pekerjaan pemancing kepiting Alaska ini 75% lebih tinggi dibanding pilot dan insinyur penerbangan yang juga memiliki fatalitas tinggi.
Walaupun sangat berbahaya, pekerjaan ini tetap diminati banyak orang karena keuntungan besar yang bisa dihasilkan jika tangkapan kepiting berjumlah banyak.[]