JAKARTA, WB – Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menegaskan peran penting yang harus diambil para pelajar Indonesia untuk terus mengembangkan dunia digital sampai ke pedesaan dan pedalaman Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Nadjib dalam acara pembukaan Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) 2016 yang digelar di Flinders University, South Australia, Jumat (22/4/16).
Di hadapan peserta KIPI yang berasal dari kampus-kampus belahan dunia lainnya, Nadjib mendorong pelajar atau mahasiswa Indonesia diharapkan tetap menjadi agen perubahan dengan memanfaatkan perkembangan dunia digital yang terus menggelinding.
“Ini kegiatan yang sangat tepat. Temanya tepat sekali saat bicara tentang bagaimana dunia digital berkembang baik di Indonesia maupun di dunia”, papar Nadjib Riphat Kesoema dalam Konferensi Internasional yang bertema Digital Society towards the New Millenium: Maximising Opportunities.
Nadjib juga menambahkan bahwa dengan memilih tempat konferensi di Australia, menjadi saat yang baik sekali bagi dua negara untuk saling belajar.
“Indonesia bisa belajar banyak dari Australia. Begitupun Australia bisa belajar banyak dari perkembangan yang terjadi di Indonesia. Misalnya program internet masuk pedesaan dan pedalaman”, lanjut Nadjib.
Hal senada dikatakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Republik Indonesia Prof. Ronny Rachman Noor. Menurutnya, konferensi ini merupakan salah satu kegiatan pelajar terbesar di Australia.
“Australia sangat kagum dengan kegiatan ini karena mahasiswa Indonesia sangat aktif jika dibandingkan dengan Negara-negara lain”, terang Ronny.
Dari sisi diplomasi, lanjutnya, mahasiswa Indonesia berada di depan dalam hal budaya, bahasa dan lain-lain.
“Wajah Indonesia di Australia tercermin dari aktivitas mahasiwa Indonesia di Australia”, jelasnya.
Ketua Panitia KIPI Ahmad Kailani mengungkapkan bahwa KIPI merupakan kegiatan pelajar-pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan berbagai negara yang digelar dua tahunan.
“Kegiatan KIPI yang kali ini dilaksanakan 22-23 April 2016 dihadiri oleh pelajar Indonesia dari berbagai belahan dunia seperti Mesir, Eropa, Amerika, Jepang, India, dan lain sebagainya,” kata Kailani dlam keterangannya yang diterima redaksi Wartabuana.com, Jakarta, Sabtu (23/4).
Sementara Presiden Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) cabang Australia Selatan Muhamad Maulana menyampaikan tujuan dan rekomendasi dari KIPI 2016.
Ia menjelaskan maksud dari kegiatan KIPI 2016, selain para peserta mempresentasikan hasil riset atau riset-riset yang sedang dikembangkan para pelajar Indonesia di berbagai belahan dunia, kegiatan ini juga dimaksudkan merumuskan rekomendasi-rekomendasi untuk Pemerintah Republik Indonesia dan institusi terkait.
“KIPI 2016 bertujuan untuk merumuskan masukan tata kelola digitalisasi Pemerintahan Republik Indonesia yang diikhtiarkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tandas pria yang akrab disapa Maul. [ ]