JAKARTA, WB – Polisi masih terus mencari bukti petunjuk untuk mengungkap motif pembunuhan Peltu (Pur) Hunaidi (83), Kamis (5/4/2018) malam WIB. Korban dikenal tajin beribadah dan ramah dengan tetangga.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya masih mendalami dengan serius pembunuhan ini dengan mencari saksi-saksi. “Masih terus kami dalami. Tim juga sedang bekerja olah TKP dan meminta keterangan dari saksi,” kata Indra Jafar.
Kombes Indra mengatakan, saat kejadian, korban sedang membaca Alquran di ruang tengah, sementara istrinya di kamar.
Istri korban sempat keluar kamar ketika mendengar suaminya sedang cek-cok mulut dengan seorang pria. Ia juga sempat menyaksikan sang suami dianiaya pelaku. “Lalu istrinya itu lari lewat pintu samping rumah, bermaksud meminta bantuan warga,” kata Indra Jafar.
Menurut, Ratih (45) salah seorang tetangga korban, pangkat terakhir korban adalah Pembantu Letnan Satu (Peltu) di Angkatan Laut. “Biasanya dia suka menyapu pekarangan rumah. Biasanya kalau maghrib rumahnya sepi,” papar Ratih.
Hingga saat ini aparat kepolisian dari Polsek Jakarta Selatan masih melakukan olah Tempat Kejadia Perkara (TKP). Mereka dibantu oleh petugas dari Polda Metro Jaya, TNI AL, dan TNI AD. Petugas telah menurunkan seekor anjing pelacak sebanyak dua kali. Namun jejak pelaku belum juga ditemukan. []
JAKARTA, WB – Polisi masih terus mencari bukti petunjuk untuk mengungkap motif pembunuhan Peltu (Pur) Hunaidi (83), Kamis (5/4/2018) malam WIB. Korban dikenal tajin beribadah dan ramah dengan tetangga.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya masih mendalami dengan serius pembunuhan ini dengan mencari saksi-saksi. “Masih terus kami dalami. Tim juga sedang bekerja olah TKP dan meminta keterangan dari saksi,” kata Indra Jafar.
Kombes Indra mengatakan, saat kejadian, korban sedang membaca Alquran di ruang tengah, sementara istrinya di kamar.
Istri korban sempat keluar kamar ketika mendengar suaminya sedang cek-cok mulut dengan seorang pria. Ia juga sempat menyaksikan sang suami dianiaya pelaku. “Lalu istrinya itu lari lewat pintu samping rumah, bermaksud meminta bantuan warga,” kata Indra Jafar.
Menurut, Ratih (45) salah seorang tetangga korban, pangkat terakhir korban adalah Pembantu Letnan Satu (Peltu) di Angkatan Laut. “Biasanya dia suka menyapu pekarangan rumah. Biasanya kalau maghrib rumahnya sepi,” papar Ratih.
Hingga saat ini aparat kepolisian dari Polsek Jakarta Selatan masih melakukan olah Tempat Kejadia Perkara (TKP). Mereka dibantu oleh petugas dari Polda Metro Jaya, TNI AL, dan TNI AD. Petugas telah menurunkan seekor anjing pelacak sebanyak dua kali. Namun jejak pelaku belum juga ditemukan. []