PYONGYANG, WB – Untuk membahas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa pejabat partai, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un langsung memimpin pertemuan tingkat atas.
Pertemuan mengidentifikasi serangkaian masalah yang membutuhkan perhatian mendesak.
“Ini mengkritik terutama praktik penggunaan hak-hak istimewa, penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan kekuasaan dan birokratisme dalam partai,” tulis kantor berita resmi Korut KCNA dilansir dari Channel News Asia, Kamis (4/2/2016).
Pertemuan yang dihadiri anggota komite sentral WKP dan orang-orang dari komite senior partai lain yang berhubungan dengan urusan militer itu juga membahas solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, korupsi yang diyakini endemik hampir di setiap lapisan masyarakat Korut, dimana suap sering dilakukan untuk kemajuan karir, akses ke makanan dan obat-obatan.
Tahun lalu, Korut menduduki peringkat bawah dengan Somalia dalam Indeks Persepsi Korupsi tahunan oleh Transparency International. Predikat sebagai negara korup dianggap Korut sebagai bencana.[]